Diabetes melitus (DM) tipe 2 terdapat lebih dari 75% penderita kategori dewasa memiliki komplikasi dengan hipertensi, hal tersebut harus diwaspadai karena dapat meningkatkan resiko kematian 7,2 kali lipat. Persepsi terhadap penyakit yang diderita adalah salah satu faktor dari keberhasilan terapi yang dapat membuat kadar gula dan tekanan darah tetap terkontrol sehingga resiko kematian dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi dengan outcome klinis pasien DM-hipertensi. Metode penelitian ini observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini merupakan pasien diabetes melitus dengan hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi yang meliputi pasien dewasa laki-laki dan perempuan, mendapat terapi lebih dari atau sama dengan satu obat antidiabetik oral dan antihipertensi, serta bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent. Pengambilan data persepsi menggunakan kuesioner B-IPQ, dan data rekam medis untuk mendapatkan data kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah sebagai data keberhasilan terapi. Hasil penelitian dari 73 pasien terdapat 38 orang (52,1%) memiliki persepsi yang positif dan 35 orang (47,9%) memiliki persepsi yang negatif. Ada 31 orang (42,5%) outcome klinisnya terkontrol dan ada 42 orang (57,5%) tidak terkontrol. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan persepsi dengan outcome klinis dengan nilai P value 0,948. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara persepsi dengan outcome klinis pasien DM-hipertensi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul.
Copyrights © 2020