Pada water treatment plant sea water reverse osmosis (SWRO) sering terjadi pembentukan akumulasi padatan (fouling) yang tidak diinginkan dan tertahan di permukaan membran. Fouling yang disebabkan oleh pertumbuhan mikro/makro organisme disebut sebagai biofouling. Pertumbuhan biofouling yang tidak terkendali dapat menyumbat dan menginaktivasi permukaan membran, hal ini menyebabkan naiknya tekanan osmotik atau different pressure (DP) antara inlet dan outlet pada reverse osmosis (RO). Tingginya DP pada RO ditandai dengan banyaknya koloni bakteri pada aliran keluar yang tidak digunakan (reject). Kondisi ini mengakibatkan dilakukannya proses pembersihan membran RO (cleaning) sebagai upaya untuk meningkatkan kembali performa membran. Salah satu bahan kimia yang dapat mengendalikan pertumbuhan koloni pada RO disebut biocide, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dosis biocide terhadap jumlah koloni. Pengendalian biofouling menggunakan metode pemberian dosis secara berkelanjutan (continous) dengan variabel dosis 7%, 10%, dan 15%. Pertumbuhan biofouling dan DP pada reject RO diamati setiap waktu serta dihitung menggunakan metode petri film. Metode continous dosage dengan dosis tersebut dapat mencegah tingginya pertumbuhan biofouling pada membran RO dalam durasi 7 hari. Metode ini dapat menonaktifkan pertumbuhan biofouling namun tidak dapat mengembalikan jumlah koloni pada kondisi awal yang disebabkan oleh adanya biofilm pada membran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021