Penelitian ini menemukan bahwa peran visi dan poros pernikahan merupakan faktor terpenting dalam sebuah manajemen konflik. Visi dan poros pernikahan berperan sebagai pengingat bagi pasangan untuk membangun konflik kearah yang konstruktif meski sulit dikenedalikan. Manajemen konflik dilakukan dengan berdiskusi mengenai cara keduanya dapat bekerjasama untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan. Konflik dalam komunikasi suami istri terjadi karena kurangnya pengenalan akan pasangan. Konflik akan terus muncul dan akan semakin kompleks, maka dari itu diperlukan keintiman pada pasangan untuk memperkuat komitmen dalam menyelesaikan konflik, sehingga kelanggengan pernikahan dapat dipertahankan, dengan tujuan merealisasikan visi dan poros pernikahan yang sudah disepakati.
Copyrights © 2020