Salah satu persoalan mendasar penyebab maraknya penyebaran Covid-19 di pondok pesantren adalah rendahnya kemampuan literasisaintifik para santri. Ketidakmampuan mereka memahami urgensi istilah-istilah sains menjadikan mereka abai, kurang memberi perhatian terhadap dirinya dan lingkungannya dalamĀ menjaga kebersihan dan kesehatan, dan cenderung apatis terhadap berbagai pendekatan dalampenangananCovid-19. Karena itulah, dibutuhkan pendekatan intens dan inovatif dalam memberikan edukasi kepada para santri untuk selalu mengingat 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Metode dalam PKM ini adalah pendekatan penyuluhan, pendampingan melalui storytelling. Subjek dampingan adalah para santriwati di Wilayah Barat Pesantren Nurul Jadid. Penerapan 3M ini dimulai dengan kegiatan mendongeng (storytelling) tentang bahaya Covid-19 dengan menggunakan boneka (puppet). Kegiatan selanjutnya adalah memberi pengetahuan cara mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar serta praktik cuci tangan setelah kegiatan penyuluhan dilakukan. Langkah terakhir adalah melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Hasil PKM ini adalah meningkatnya pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga perilaku 3 M untuk memutus mata rantai penularan covid 19
Copyrights © 2021