<![CDATA[Penelitian berfokus pada penerapan batasan operasi baru untuk sumur gas pada Lapangan Anggrek. Lapangan Anggrek menerapkan rekomendasi API-RP-14E sebagai acuan dalam operasi sumur. Metodologi baru mempertimbangkan laju alir minimum, maksimum, dan mempertimbangkan instrumen sumur. Laju alir minimum dievaluasi menggunakan kecepatan minimum untuk menghindari terjadinya penimbunan fluida di dalam sumur. Penimbunan fluida adalah masalah krusial untuk sumur gas. Akumulasi cairan akan menyebabkan kehilangan tekanan yang lebih tinggi di dalam lubang sumur, dan mengurangi performa sumur. Batas laju maksimum sumur gas dievaluasi dengan mempertimbangan resiko erosi. Kerusakan tubing akibat erosi dapat disebabkan oleh aliran gas berkecepatan tinggi. Studi ini membahas operasi optimum di sumur gas dengan memodelkan tipe aliran untuk berbagai ukuran sumur dan parameter produksi harian. Memahami aliran di dalam lubang sumur akan membantu untuk mengetahui fenomena aliran dan memprediksi akumulasi cairan di masa mendatang. Pemilihan ukuran tubing dan penentuan parameter operasi gas harian sangat penting untuk mengantisipasi akumulasi cairan di awal produksi. Dengan menggunakan data lapangan, peneliti melakukan prediksi performa sumur hingga 9 tahun produksi, yaitu awal, tengah dan akhir. Peneliti melihat bahwa sumur dengan ukuran diameter yang lebih besar memiliki recovery factor yang lebih tinggi tetapi life time pendek. Tekanan kepala sumur dan bukaan choke harus dipertahankan untuk menghindari perubahan tipe aliran di dalam sumur. Selain itu, ditemukan bahwa penerapan API-RP-14E terlalu pesimis pada Lapangan Anggrek. Studi ini menawarkan rekomendasi operasi sumur untuk empat ukuran tubing dan menentukan luas batas operasi sumur yang baru.]]>
Copyrights © 2021
