Selain berdasarkan temuan klinis, penentuan diagnosis Disorders of sex development (DSD) juga didukung olehragam pemeriksaan penunjang seperti analisis kromosom, radiologi, dan pemeriksaan laboratorium yang salahsatunya berupa pemeriksaan kadar hormon. Pemeriksaan kadar hormon dapat memberikan gambaran fungsigonadal dan adrenal, yang bermanfaat baik untuk penapisan dan juga penentuan diagnosis DSD. Studi yangbertujuan untuk mengidentifikasi profil hormon pasien DSD di Indonesia masih sangat minim, dan studi inimerupakan studi pertama yang meninjau profil hormon DSD di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Studi inimerupakan studi deskriptif menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien DSD yang menjalanipemeriksaan hormon selama periode 2013-2017. Dari total 173 pasien DSD yang datang berobat ke RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang selama lima tahun terakhir, hanya 22 (12.72%) pasien yang menjalani pemeriksaanhormon. Ada 13 profil hormon yang diperiksa pada pasien DSD di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang denganhormon testosteron (54.54%) sebagai hormon yang paling sering diperiksa. Pemeriksaan profil hormon sebagaisalah satu alat bantu penapisan dan penegakkan diagnosa DSD belum menjadi salah satu pemeriksaan penunjangyang umum dilakukan di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Copyrights © 2019