Durian adalah buah yang banyak tumbuh di Indonesia. Biji durian adalah limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) disamping biodisel. Proses pembuatan bioetanol dilakukan dengan proses fermentasi dengan bantuan Saccaromices serevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan jenis sampel yang paling berpengaruh pada proses pembuatan bioetanol. Penelitian dilakukan dengan sampel biji durian basah dan kering yang dihidrolisis dengan H2SO42,5% selama 3 jam pada suhu 70oC, kemudian diukur kadar glukosa reduksinya dan difermentasi dengan variasi pH (3, 4, 5, dan 6) selama 48 jam. Larutan fermentasi dimurnikan dengan destilasi dan diukur kadar etanol yang dihasilkan dengan spektrofotometer UV-Vis dengan λ 214 nm. Etanol dengan kadar 47,02% didapatkan dari sampel kering dengan pH 4
Copyrights © 2017