Budidaya rumput laut di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mempunyai kontribusi bagi perekonomian masyarakat pesisir, akan tetapi terdapat kegiatan perikanan seperti penangkapan dan pengolahan hasil laut yang berdampak pada degradasi kualitas air yang berpengaruh langsung kepada hasil produksi rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi baru pengembangan kegiatan budidaya rumput laut secara berkelanjutan yang terbebas dari kegiatan masyarakat dengan melihat faktor ekologis dan daya dukung perairan di Kecamatan Bluto. Metode yang digunakan mengukur kesesuaian ekologis meliputi suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, kondisi dasar perairan, salinitas, DO, nitrat, ortofosfat, pH, BOD, dan COD, serta estimasi hama dan penyakit rumput laut. Selanjutnya data diskoring untuk menentukan kelas kesesuaian dengan pendekatan SIG. Daya dukung perairan di analisis dengan menghitung 60% dari jumlah kawasan yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Bluto memiliki potensi lahan pengembangan rumput laut berdasarkan kelas S1 (sangat sesuai) dan S2 (sesuai bersyarat) seluas 770,19 ha, dan mampu menampung maksimal 42.788 unit rakit rumput laut. Hama dan penyakit yang teridentifikasi di perairan Bluto adalah ikan baronang (Siganus. sp), ice-ice, lumut (Chaetomorpha crassa), dan teritip (Chthamalus stellatus).
Copyrights © 2015