Jurnal Teknik Sipil
Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil

Kekuatan dan Permeabilitas Beton Abu Terbang Volume Tinggi

I Made Alit Karyawan Salain (Universitas Udayana)



Article Info

Publish Date
03 Sep 2021

Abstract

Abstrak Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang properti dari beton abu terbang volume tinggi (ATVT) yang telah mengeras yang dibuat dengan mengganti sebagian semen Portland biasa (SPI) dengan abu terbang kelas C (ATC). Tujuan dari penelitian adalah untuk memeriksa perkembangan kekuatan dan permeabilitas beton ATVT terhadap waktu hidrasi. Tiga campuran beton ATVT, M1, M2, dan M3, dibuat dengan mengganti berturut-turut 40%, 50% dan 60% SPI dengan ATC, dalam perbandingan berat. Satu campuran kontrol, M0, dibuat dengan menggunakan 100% SPI. Proporsi campuran beton yaitu 1,0 perekat : 2,0 agregat halus : 3,0 agregat kasar dengan faktor air perekat sebesar 0,3. Pada setiap campuran ditambahkan 1,5% superplastisiser dari berat perekat. Uji yang dilaksanakan menyangkut kuat tekan, kuat tarik belah, dan permeabilitas pada umur 28, 56, dan 90 hari. Hasil uji menunjukkan bahwa kuat tekan, kuat tarik belah, dan impermeabilitas meningkat secara gradual dengan waktu hidrasi dan mampu mencapai yang dihasilkan oleh M0, terutama untuk campuran M1, setelah umur 90 hari. Mengacu pada hasil uji kuat tekan pada umur 28 hari, campuran beton ATVT tersebut dapat dipergunakan sebagai beton struktural. Kata-kata Kunci: Abu terbang kelas C, kuat tekan, kuat tarik belah, permeabilitas. Abstract This paper presents the result of research concerning the harden properties of high volume abu terbang (HVFA) concrete created by substituting ordinary Portland cement (OPC) with Class C fly ash (CFA). The goals of the research is to verify the strength and permeability evolution of the HVFA concrete with hydration time. Three HVFA concrete mixtures, M1, M2, and M3, were created by substituting OPC, by weight, with 40%, 50%, and 60% of CFA, successively. One control mixture, M0, was created by utilizing 100% OPC. The mix proportion of concrete was 1.0 binder : 2.0 fine aggregate : 3.0 coarse aggregate, and the water-binder ratio was 0.3. In each mixture, it was added 1.5% superplasticizer by binder weight. Tests conducted regarding compressive strength, splitting tensile strength and permeability at the age of 28, 56, and 90 days. The results show that the compressive strength, the splitting tensile strength and the impermeability of HVFA concrete improve gradually with hydration time and could reach those of M0, especially for M1 mixture, after 90 days of hydration. Based on the compressive strength test results at 28 days, the HVFA concrete mixtures could be used for structural concrete. Keywords: Class C fly ash, compressive strength, permeability, splitting tensile strength.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di ...