Abstrak: Sejarah dan budaya patiarki yang sudah mengental sulit untuk di pisahkan dari kehidupan masyarakat seluruh dunia termasuk Indonesia, khusunya di daerah Minangkabau. Gebrakan emansipasi wanita sontak di gaungkan para feminisme dan tokoh pergerakan keperempuanan salah satunya Rohana Kudus, seorang feminisme muslim dari Minangkabau. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis, hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam sangat dekat dengan konsep kesetaraan gender, terbukti beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama, adapun praktik diskriminasi pada perempuan tidak dibenarkan, Upaya yang dilakukannya dalam pemberdayaan perempuan membawa dampak begitu besar pada masa itu, melalui jalur Pendidikan seperti mendirikan sekolah bagi perempuan Kerajinan Amai Setia (KAS) dan Surat Kabar Sunting Melayu, berhasil membuat perempuan mandiri secara intelektual dan perekonomian, relevansinya dengan Gerakan perempuan saat ini ialah banyaknya LSM, PSW diperguruan tinggi, ruang pengaduan bagi perempuan dan anak, beridirnya YJP, Webinar tentang isu-isu gender yang berkembang saat ini dsb, Feminisme Liberal di gunakan dalam membaca pergerakan yang dilakukan oleh Rohana kudus terkait isu Pendidikan, yang mana kala itu perempuan mengalami keterbatasan pada akses Pendidikan sontak membuat perempuan termarjinalkan, memasukkannya kedalam golongan feminisme liberal.
Copyrights © 2021