Transfusi trombosit sebagai terapi utama bagi pasien dengan trombositopenia. Pasien dewasa, sekitar 6 unit TC-PRP dibutuhkan dosis tersebut setara dengan 1 unit platelet apheresis. Semakin banyak TC-PRP yang ditransfusikan maka akan semakin tinggi paparan residu leukosit yang diterima. Penelitian ini mengetahui perbandingan kualitas TC-PRP dan platelet apheresis dilihat dari jumlah trombosit dan residu leukosit. Jenis penelitian analitik observasional laboratorik di Instalasi Laboratorium Sentral RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel ditentukan secara purposive sampling sebanyak 40 sampel pada 2 subyek yang berbeda. Pada TC-PRP, sebesar 15% unit memiliki jumlah trombosit ≥60x10⹠dengan nilai rata-rata 617x103/µL dan 100% unit memiliki residu leukosit ≤0,2x10⹠dengan nilai rata-rata 0,223x103/µL. Pada platelet apheresis, sebesar 100% unit memiliki jumlah trombosit ≥2,0x10¹¹ dengan nilai rata-rata 859x103/µL dan residu leukosit ≤0,3x10⹠dengan nilai rata-rata 0,009x103/µL. Berdasarkan Permenkes RI No.91/2015, jumlah trombosit pada TC-PRP tidak memenuhi persentase standar sedangkan residu leukosit memenuhi standar yang direkomendasikan. Pada platelet apheresis, kedua parameter memenuhi standar yang direkomendasikan. Secara statistik diperoleh nilai p = 0,003 bahwa ada perbedaan pada jumlah trombosit antara TC-PRP dan platelet apheresis, serta diperoleh nilai p = 0,000 berarti ada perbedaan yang pada jumlah residu leukosit antara TC-PRP dan platelet apheresis. Platelet apheresis memiliki kualitas lebih baik daripada TC-PRP
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021