Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Level of Satisfaction and Loyalty of Mothers towards Delivery Services at Labuang Baji Hospital, Makassar M. Askar; Dwi Sartika; Zulfikar Ali Hasan; Haerani Haerani; Muhammad Nur; Citrawati Citrawati
Health Notions Vol 3, No 2 (2019): February
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.937 KB) | DOI: 10.33846/hn30202

Abstract

The 2015 MDG target for maternal mortality rate is to reduce the ratio of up to 110 maternal deaths for every 100,000 births. Until now, MMR in Indonesia is still above 305. Since 2015, the emphasis on safe labor is labor delivered by health workers in health care facilities. The purpose of this study was to analyze the relationship between the level of maternal satisfaction in each dimension of the quality of delivery services with maternal loyalty to reuse hospital facilities and recommend them to others. This analytic observational study used a cross-sectional approach. The subjects of this study were 67 mothers who used delivery services at Labuang Baji Hospital, Makassar, which were selected by simple random sampling technique. The study was conducted from October to November 2018, using a measuring instrument developed by researchers. The results showed that the dimensions of the quality of delivery services at the hospital had satisfied patients, starting from the highest level of assurance, reliability, empathy, tangible, and rensponsiveness. These five dimensions correlate significantly with loyalty to hospital reuse and the patient's willingness to recommend these facilities to others. Keywords: Service quality, Delivery services, Loyalty, Recommendations
KADAR HEMOGLOBIN, HITUNG JUMLAH ERITROSIT DAN NILAI HEMATOKRIT PADA PEKERJA PARKIRAN BASEMENT DI KOTA MAKASSAR Ulandhary Ulandhary; Nurlia Naim; Zulfikar Ali Hasan; Zulfian Armah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v11i2.1783

Abstract

Basement biasanya digunakan sebagai area parkir, akan tetapi beberapa pembangunan basement kurang memperhatikan kecukupan ventilasinya. Akibatnya gas buang dari kendaraan dapat meningkatkan polusi udara dalam ruang. Gas karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna kendaraan bermotor memiliki afinitas lebih kuat terhadap hemoglobin dibandingkan oksigen. Tubuh akan mengimbangi kekurangan oksigen dengan memproduksi sel darah merah lebih banyak sehingga hematokrit meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb), hitung jumlah eritrosit dan nilai hematokrit (Ht) pada pekerja parkiran basement di kota Makassar. Penelitian ini bersifat observasi laboratorik dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan data primer. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 15 sampel. Hasil kadar hemoglobin menurun sebanyak 26,67% dengan kadar terendah adalah 12,9 mg/dL, kadar hemoglobin normal sebanyak 53,33% dan kadar hemoglobin meningkat sebanyak 20% dengan kadar tertinggi 16,7 mg/dL. Hitung jumlah eritrosit normal sebanyak 93,33% dan hitung jumlah eritrosit meningkat sebanyak 6,67% dengan jumlah eritrosit tertinggi 5,97 juta/µl,. Nilai hematokrit menurun sebanyak 26,67% dengan nilai terendah 37,6% dan nilai hematokrit normal sebanyak 73,33%. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar hemoglobin, hitung jumlah eritrosit, dan nilai hematokrit pada pekerja parkiran basement di Kota Makassar masih dalam batas normal.Kata kunci : Hitung Jumlah Eritrosit Kadar Hemoglobin (Hb), Nilai Hematokrit (Ht) Pekerja Basement
PROFIL PEMERIKSAAN PADA SEDIMEN URIN PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH MENGGUNAKAN ALAT DIRUI FUS-100 Zulfikar Ali Hasan; Rafika Rafika
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i1.2077

Abstract

Pemeriksaan sedimen urine bertujuan untuk mendeteksi dan identifikasi bahan yang tak larut dalam urine. Darah, ginjal, saluran genitourinaria bawah dan kontaminasi eksternal dapat memicu munculnya sedimen dalam urine seperti leukosit, eritrosit, sel epitel, silinder, bakteri, dan kristal non organik lainnya. Tujuan  penelitian ini  mengetahui profil pemeriksaan sedimen urin menggunakan alat Dirui Fus-100 pada pasien infeksi saluran kemi. desain deskriptif. Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo tahun 2020. Sampel penelitian ini adalah pasien suspek yang gejala klinis dan catatan medis sebanyak 30 orang yang diambil secara consequtive sampling 30 orang suspek ISK. Bahan pemeriksaan berupa sedimen urine menggunakan Dirui Urin Analyzer Fus-100. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 sampel urin dari pasien  infeksi saluran kemih didapatkan jumlah sel eritrosit memiliki nilai maksimun 189 HPF hampir semua sampel mengalami peningkatan dari nilai normal. Nilai sel leukosit yang terdeteksi juga menunjukkan nilai tinggi 254 HPF dari nilai normal. Begitu juga jumlah sel bakteri yang ditemukan dalam pemeriksaan alat ini memiliki nilai tertinggi 12 HPF. Diperoleh  jumlah eritrosit urine >3 HLP sebanyak 20 orang (67%). Sedangkan jumlah eritrosit urine 0- 3 HLP terdapat pada 10 orang (33%). Leukosituria sebanyak 20 orang (67%) memiliki jumlah eritrosit urine >4 HLP. Sedangkan pasien dengan jumlah leukosit urine 0- 4 HLP terdapat pada 10 orang (33%). Pasien memiliki bakteri urine sebanyak  24 orang (80%) memiliki jumlah bakteri urine 0- 1 HLP. Sedangkan pasien dengan jumlah bakteri urine >1 HLP terdapat pada 6 orang (20%).
EFEKTIFITAS BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI BEKATUL TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans Nurlia Naim; Magfirah Arifuddin; Hurustiaty Hurustiaty; Zulfikar Ali Hasan
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v11i1.1514

Abstract

Infeksi jamur kulit cukup banyak ditemukan di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh Candida albicans yaitu kandidiasis.Penyakit ini dapat diperiksa secara makroskopis dengan media SDA yang harganya cukup mahal, higroskopis dan tidak diperoleh sembarang tempat sehingga perlu dibuat media alternatif salah satunya yaitu menggunakan bekatul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas berbagai variasi konsentrasi bekatul sebagai media alternatif terhadap pertumbuhan Candida albicans. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratorik.  Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Mei 2019 sampai 23 Mei 2019 di Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Obyek penelitian ini adalah bekatul dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% yang diujikan terhadap Candida albicans sebagai subyek penelitian. Media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) digunakan sebagai control positif terhadap pertumbuhan Candida albicans. Hasil penelitian yang dieroleh mennunjukkan bahwa bekatul dapat digunakan sebgai media alternatif terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi minimal 5% sedangkan konsentrasi media bekatul yang efektif didapatkan pada konsentrasi 10% sampai dengan 15% yaitu secara makroskopik hampir sama bahkan lebih dari koloni pada media SDA. Disarankan agar pada penelitian selanjutnya dapat menguji pertumbuhan jamur  pada media bekatul dari spesies yang beragam Kata kunci : Bekatu dan Candida albicans
POTENSI ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot esculenta C.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Malassezia Furfur Zulfikar Ali Hasan; Rafika Rafika; Rivaldo Pratama Ismail; Nurlia Naim
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v12i2.2451

Abstract

Pityriasis versicolor disebabkan oleh jamur superfisialis, yakni Malassezia furfur. Daun singkong (Manihot esculenta C) merupakan tanaman yang banyak digunakan untuk pengobatan karena mengandung senyawa metabolit flavonoid, saponin, titerpenoid dan tannin yang memiliki sifat antimikroba. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun singkong (Manihot esculenta C.) dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Metode dalam penelitian ini yaitu Quasi experiment atau eksperimen semu dengan rancangan Posttest Only With Non-Equivalent Control Design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Analis Kesehatan, pada bulan Juni tahun 2021. Uji aktivitas antijamur menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan variasi konsentrasi100%, 75%, 50% dan 25%. Kontrol positif yang digunakan adalah itrakonazol sedangkan kontrol negatif yang digunakan aquades. Hasil ekstrak daun singkong tidak membentuk zona hambat terhadap petumbuhan Malassezia furfur. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun singkong (Manihot esculenta C.) tidak memiliki efektivitas antijamur terhadap pertumbuhan Malassezia furfur, ditunjukan dengan tidak terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram yang telah direndam ekstrak daun singkong pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Diperlukan analisis fitokimia kuantitatif untuk mengetahui kadar senyawa metabolit daun singkong. Kata kunci : Antifungi, Ekstrak Daun Singkong, Malassezia furfur
KEMAMPUAN HAND SANITIZER HOMEMADE MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Rafika Rafika; Zulfikar Ali Hasan; Nur Fadillah Ramadhani; Ridho Pratama
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i1.2710

Abstract

Penggunaan hand sanitizer semakin dibutuhkan selama pandemi covid-19, kebanyakan masyarakat membeli produk dipasaran, tanpa melihat kemampuan hand sanitizer secara efektif bekerja seperti hand sanitzer terstandar BPOM. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan hand sanitizer homemade dipasarkan secara online dibandingkan hand sanitizer terstandar yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jenis penelitian bersifat eksperimen pendekatan postest with only control grup design. Waktu penelitian bulan Mei 2021 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Sampel handsanitizer standar diperoleh dari pasar tradisional Kab.Gowa, handsanitizer homemade dibeli online. Besar sampel 3 jenis handsanitizer standar, 3 jenis handsanitizer homemade, K+ dan K-. Dalam penelitian menggunakan pengujian metode disc diffusion, untuk melihat sensitivitas hand sanitizer menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Analisis dengan uji Mann Whitney. Hasil didapatkan p<0,05 yakni ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat hand sanitizer terstandar 13,33 mm  dibandingkan dengan hand sanitizer homemade sebesar 5,67.  Simpulan Hand sanitizer terstandar memiliki kemampuan lebih efektif menghambat Staphylococcus aureus dibandingkan hand sanitizer homemade. Simpulan perlu analisis kadar alkohol yang digunakan untuk setiap sampel Kata kunci: Hand Sanitizer Terstandar, Hand sanitizer Homemade, sensitivitas, Staphylococcus aureus
Identifikasi Jamur Penyebab Onychomycosis Pada Kerokan Kuku Pekerja Bangunan Di Desa Bontokassi Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Zulfikar Ali Hasan; Radiatul Adawiyah; Nurlia Naim; Zulfian Armah
Lontara Journal of Health Science and Technology  Vol 3 No 1 (2022): Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v3i1.272

Abstract

Onychomycosis is a disease caused by dermatophyte and non-dermatophyte fungi that can attack human nails. Work environment, personal hygiene of workers, age and length of work can increase the risk of Onychomycosis. This study aims to identify the fungi that cause Onychomycosis on the nails of construction workers. This research is descriptive observational and using purposive sampling technique. This study used 2 methods of examination, namely directly and indirectly using 20% KOH and planting on Sabouraud Dextrose Agar culture media. The results of the identification of 15 samples using 20% KOH, found 1 (6.67%) positive sample with the discovery of hyphae and spores while 14 (93.3%) other samples were negative. The results of the identification on Sabouraud Dextrose Agar media that had been incubated at 37 oC for 3-5 days, it was found that 15 (100%) samples were positive for fungal infection. The Non-Dermatophyte, namely the discovery of 6 samples (40%) of Aspergillus Sp fungi and 5 samples of Penicillium Sp fungi (33.33%) and the discovery of Dermatophyte fungi, namely Trichopyton sp fungi as many as 3 samples (20%) and Epidermophyton sp as much as 1 sample (6.67%).
Edukasi E-Modul Dan Deteksi Dini Tuberkulosis Pada Kontak Serumah Penderita Rafika Rafika; Nurlia Naim; Zulfikar Ali Hasan
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Maret 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v2i2.209

Abstract

Keluarga penderita menjadi orang yang berisiko tinggi untuk terjadinya penularan kuman Mycobacterium tuberculosis karena setiap hari mereka kontak, sehingga memungkinkan menghirup droplet yang berisi kuman TB. Agar keluarga kontak serumah TB mendapat informasi tersebut, telah dilakukan pengabdian dalam bentuk edukasi media e-modul. Program ini bertujuan melaksanakan pemberian edukasi melalui elektronik modul untuk peningkatan pemahaman para keluarga kontak serumah pada penderita TB di Wilayah Puskesmas Bara-baraya, dan pemeriksaan Test Cepat Molekuler (TCM) di RS. Labuang Baji Kota Makassar untuk mendeteksi secara dini anggota keluarga positif ada kuman TB. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan secara door to door atau kunjungan ke rumah bertemu anggota keluarga penderita TB. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 30 orang. Hasil kegiatan memperlihatkan peningkatan pengetahuan peserta setelah pemberikan informasi melalui e-modul. Pemeriksaan sputum dari 6 orang anggota keluarga penderita TB diperoleh 5 negatif dan ada 1 orang positif terdeteksi ada Mycobacterium tuberculosis
KARAKTERISTIK HASIL PEMERIKSAAN KREATININ SERUM PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DITINJAU DARI HASIL PEMERIKSAAN HbA1c Yaumil Fachni Tandjungbulu; Nuradi Nuradi; Mawar Mawar; Muhammad Yusril; Alfin Resya Virgiawan; Zulfikar Ali Hasan
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3019

Abstract

Penderita diabetes melitus (DM) dengan kontrol glikemik yang buruk berisiko mengalami komplikasi DM salah satunya nefropati diabetik. Penegakan diagnosa nefropati diabetik dilakukan pemeriksaan kreatinin serum dan untuk melihat kontrol glikemik dilakukan pemeriksaan HbA1c. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik hasil pemeriksaan kreatinin serum pada penderita DM ditinjau dari hasil pemeriksaan HbA1c. Desain dalam penelitian ini menggunakan cross section, jumlah sampel sebanyak 71 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin (RSPTN-UH) Makassar selama bulan Mei sampai Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan HbA1c diperoleh untuk kategori tidak terkontrol sebanyak 63 orang (88.7%) dan kategori terkontrol diperoleh hanya 8 orang (11.3%). Hasil pemeriksaan kreatinin serum diperoleh dalam batas normal sebanyak 34 orang (47.9%), menurun 25 orang (35.2%), dan meningkat 12 orang (16.9%). Kemudian hasil penelitian diolah menggunakan uji statistik chi square untuk melihat hubungan dari setiap variabel. Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan kreatinin serum terhadap jenis kelamin pada penderita DM dengan nilai p=0.000 (p<0.05), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan kreatinin serum terhadap klasifikasi umur pada penderita DM dengan nilai p=0.464 (p>0.05), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan kreatinin serum pada penderita DM ditinjau dari hasil pemeriksaan HbA1c dengan nilai p=0.387 (p>0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kreatinin serum tidak dapat menjadi biomarker utama untuk melihat adanya nefropati diabetik pada penderita DM, perlu ditambahkan biomarker lain seperti pemeriksaan mikroalbumin, protein urin, laju filtrasi glomerulus (LFG), dan blood urea nitrogen (BUN) untuk penetapan nefropati diabetik pada penderita DM.
PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PEMERIKSAAN KREATININ SEBAGAI DETEKSI DINI PENYAKIT GINJAL DI KELURAHAN TAMALABBA Rafika Rafika; Zulfikar Ali Hasan; Nurlia Naim
Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lomas.v3i2.333

Abstract

The kidney has functions to regulate the secretion of metabolic waste (removing metabolic waste, namely urea, creatinine uric acid and foreign chemicals) useful for the body. People who are at risk of chronic kidney failure, namely over 35 years of age, family history of chronic kidney failure, history of DM, high blood preassure, history of UTIs, smokers, taking supplement drugs in the long term, history of alcohol consumption. The activity method is in the form of community creatinine examination services in Tamalabba village. The location of the posyandu room RW 2 activity in Tamalabba village, Makassar city. This activity was attended by 49 participants including 40 (81.6%) women and 9 (18.4%) men. Creatinine examination through blood samples in community service participants had normal results of 69.4% and abnormal results of 30.6%. Participants in the category of abnormal results, indicating the presence of impaired renal function. The results of the examination are submitted at the puskesmas for follow-up so that participants who carry out other supporting examinations in the puskesmas laboratory.