PRIMER (Prima Medical Journal)
Vol. 6 No. 1 (2021): Edisi April

Uji aktivitas ekstrak etanol jeruk purut terhadap gambaran histopatologi mukosa telinga tengah yang terinfeksi staphylococcus aureus pada galur wistar

Mhd Syahran Fadlan Dandy (Universitas Prima Indonesia)
Lola Triana sari sari (Universitas Prima Indonesia)
Yuliani Mardiati Lubis (Universitas Prima Indonesia)
Fiska Maya Wardhani (Universitas Prima Indonesia)



Article Info

Publish Date
05 Apr 2021

Abstract

Jeruk purut adalah tanaman dari suku jeruk yang umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan dan minuman, selain itu tanaman ini juga merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan karena mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tanin yang baik untuk kesehatan tubuh, minyak atsiri kulit buah jeruk purut mengandung komponen utama (21,44%) β-pinem, (20,91%) sitronelal, (12,59%) limonen dan (11,93%) terpinen – 4 ol, senyawa β – pinem telah terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara menghambat sintesis DNA, RNA dinding polisakarida dan ergosterol membran sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas etanol kulit jeruk purut terhadap gambaran histopatologi mukosa telinga tengah yang terinfeksi staphylococcus aureus pada galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan the post test only control group design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk setiap kelompok perlakuan dari perlakuan kontrol, ekstrak kulit jeruk purut konsentrasi 50%, dan Ofloxacin, rata memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus di mukosa telinga tengah secara histopatologi, dengan niali signifikansi sebesar 0,009 untuk kelompok kontrol, 0,002 untuk ekstrak 50% dan 0,000 untuk ekstrak Ofloxacin. Dari hasil ini dapat kita lihat bahwa yang paling efektif dari hasil penelitian ini adalah ekstrak Ofloxacin karena memiliki nilai signifikansi paling rendah diantara perlakuan yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata – rata perlakuan dari setiap kelompok memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus di mukosa telinga tengah secara histopatologi, namun yang paling efektif yaitu ekstrak Ofloxacin.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

PRIMER

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Health Professions Immunology & microbiology Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Anestesiologi Anti-Aging Medicine Biokimia Biologi Sel dan Molekuler Biomedik Dermatologi dan Venerologi Epidemiologi Farmasi/Farmakologi dan Toksikologi Forensik Geriatrik Histopatologi Ilmu Bedah Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Penyakit Dalam Ilmu penyakit Saraf Ilmu Penyakit THT Kedokteran Komunitas ...