Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Uji aktivitas ekstrak etanol jeruk purut terhadap gambaran histopatologi mukosa telinga tengah yang terinfeksi staphylococcus aureus pada galur wistar Mhd Syahran Fadlan Dandy; Lola Triana sari sari; Yuliani Mardiati Lubis; Fiska Maya Wardhani
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 1 (2021): Edisi April
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i1.1612

Abstract

Jeruk purut adalah tanaman dari suku jeruk yang umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan dan minuman, selain itu tanaman ini juga merupakan tanaman yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan karena mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tanin yang baik untuk kesehatan tubuh, minyak atsiri kulit buah jeruk purut mengandung komponen utama (21,44%) β-pinem, (20,91%) sitronelal, (12,59%) limonen dan (11,93%) terpinen – 4 ol, senyawa β – pinem telah terbukti mempunyai efek antibakteri dengan cara menghambat sintesis DNA, RNA dinding polisakarida dan ergosterol membran sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas etanol kulit jeruk purut terhadap gambaran histopatologi mukosa telinga tengah yang terinfeksi staphylococcus aureus pada galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan the post test only control group design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji T berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk setiap kelompok perlakuan dari perlakuan kontrol, ekstrak kulit jeruk purut konsentrasi 50%, dan Ofloxacin, rata memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus di mukosa telinga tengah secara histopatologi, dengan niali signifikansi sebesar 0,009 untuk kelompok kontrol, 0,002 untuk ekstrak 50% dan 0,000 untuk ekstrak Ofloxacin. Dari hasil ini dapat kita lihat bahwa yang paling efektif dari hasil penelitian ini adalah ekstrak Ofloxacin karena memiliki nilai signifikansi paling rendah diantara perlakuan yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata – rata perlakuan dari setiap kelompok memiliki efektivitas terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus di mukosa telinga tengah secara histopatologi, namun yang paling efektif yaitu ekstrak Ofloxacin.
Acute Toxicity Testing of White Turmeric Extract (Curcuma zedoaria) on Histopathological Imaging of the Lungs Ainge Rasbina Br Saragih; Fiska Maya Wardhani; Erny Tandanu; Rico Alexander
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 2 No. 4 (2021): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v2i4.125

Abstract

White turmeric (Curcuma zedoaria) is a type of plant whose extract contains compounds that can inhibit carcinogenesis. Acute toxicity test was conducted to determine the safe dose and lethal dose (LD) 50 from the use of a drug substance. This research aimed to determine the effect of the acute toxicity test of white turmeric extract on the histopathological imaging of the lungs. This study is an experimental study with a post test only control group design. A total of 30 Wistar rats was divided into six groups. Data analysis was using one-way ANOVA statistical test, while for lung histopathology using ordinal data which were analyzed descriptively. In conclusion, the acute toxicity test of white turmeric extract on Wistar rats was not toxic and there was no death and no toxic symptoms and no necrosis, congestion and inflammation were found on the histopathological picture of the lungs.
ACUTE TOXICITY TEST OF WHITE TURMERIC (CURCUMA ZEDOARIA) EXTRACT ON HISTOPATHOLOGICAL ANALYSIS OF THE HEART MUSCLE Nicholas Nicholas; Fiska Maya Wardhani; Erny Tandanu; Rico Alexander
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 3 (2022): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i3.12374

Abstract

Kunyit putih (Curcuma zedoaria) adalah tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai obat herbal di Asia, khasiatnya dipercaya dapat meningkatkan imun tubuh, sebagai anti nyeri dan anti inflamasi. Penggunaan obat herbal secara umum dipercayai oleh masyarakat memiliki efek samping cenderung rendah dibandingkan obat modern, akan tetapi belum ada banyak penelitian mengenai efek samping dari penggunaan kunyit putih. Kebaruan dalam penelitian ini karena meneliti uji akut ekstrak kunyit putih terhadap analisis gambaran histopatologi otot jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas akut dari ekstrak etanol rimpang kunyit putih terhadap gambaran histopatologi otot jantung. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) dengan berat antara 150-200 gr. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Perlakuan yang dilakukan yaitu pemberian aquades, NaCMC1%, dosis EKP 250 mg/KgBB, EKP 500 mg/KgBB, EKP 750mg/KgBB, dan EKP 2000 mg/KgBB. Parameter yang diamati adalah hiperemi, hemoragi dan degenerasi dari sel otot jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat tikus yang mati akibat pemberian EKP, akan tetapi terdapat kerusakan ringan pada dosis EKP 250 mg/KgBB, kerusakan sedang pada dosis EKP 500 mg/KgBB, kerusakan sedang-berat pada dosis EKP 750mg/KgBB dan kerusakan berat pada dosis EKP 2000 mg/KgBB. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa kerusakan sel otot jantung meningkat secara signifikan seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol rimpang kunyit putih dimana kerusakan sel otot jantung terberat pada dosis EKP 2000mg/kgBB.Kata kunci : jantung; kunyit putih; tikus. AbstractWhite turmeric (Curcuma zedoaria) is a herbal plant that is widely used as herbal medicine in Asia because of its properties which are believed to increase the body's immune system, anti-inflammatory, and an analgesic. The use of herbal medicine is generally believed by the public to have lower side effects than modern medicine, but in reality, there has not been much research on the side effects of white turmeric usage. The novelty in this study was due to the acute study of white turmeric extract on the histopathological analysis of heart muscle. Therefore, this study aims to determine the acute toxicity of white turmeric's rhizome ethanol extract on histopathological features of the heart muscle. This experiment used 30 male white Wistar rats (Rattus norvegicus) with a weight between 150-200 grams. Rats were divided into 2 control groups and 4 groups of treatment. Treatment given to the rats are aquadest, NaCMC 1% WTE 250mg/KgBW, WTE 500mg/KgBW, WTE 750mg/KgBW, and WTE 2000mg/KgBW . The parameters observed are hyperemia, hemorrhage, and degeneration of heart muscle cells. The result showed in this study were that there were no mice that died due to EKP administration, but there was mild damage at WTE dose of 250 mg/KgBB, moderate damage at WTE dose of 500 mg/KgBB, moderate-severe damage at WTE dose of 750mg/KgBB and severe damage on WTE dose of 2000 mg/KgBW. Based on the results of this research, it can be concluded that there is significant damage found along with an increasing dose of white turmeric extract given, where the damage on heart muscle cells is most severe at WTE dose of 2000 mg/KgBW.
Kadar Serum Interleukin-6 Tikus Wistar Jantan Pada Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kunyit Putih Richardo Chandra; Adhayani Lubis; Arie Siah Putra Siahaan; Erny Tandanu; Fiska Maya Wardhani
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 7 No. 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v7i2.3163

Abstract

Latar belakang : Interleukin 6 ( IL–6 ) merupakan salah satu zat sitokin yang dikeluarkan bila terjadi respon inflamasi, hal ini sering disebabkan oleh adanya infeksi dari zat patogen seperti bakteri dan virus. Kunyit putih memiliki zat kurkumin yang mengandung diferuloylmethan dimana dapat berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kunyit putih dalam menurunkan IL-6 pada tikus putih. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental mengunakan design post-only control. Penelitian ini dibagi atas VI kelompok dimana masing-masing kelompok diberikan perlakuan berbeda. Kelompok I : diberikan aquades, kelompok II : NaCMC 1%,  kelompok III-VI secara berurutan diberi ekstrak kunyit putih sebanyak 2000 mg; 750 mg; 500 mg; 250 mg yang diberikan per-oral. Setelah itu dilakukan pengukuran IL–6 mengunakan ELISA kit. Hasil : Berdasarkan analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis didapatkan rerata kadar IL–6 pada masing-masing kelompok I-VI adalah 362,041 pg/ml; 405,609 pg/ml; 397,908 pg/ml; 355,071 pg/ml; 441,025 pg/ml;  443,593 pg/ml. Berdasarkan uji Mann-Whitney, terdapat perbedaan signifikan pada kelompok I dengan kelompok V dan kelompok VI. Didapatkan pemberian ekstrak kunyit putih dengan dosis 750 mg memiliki efektifitas terbaik dalam menurunkan kadar IL - 6 Kesimpulan : Pemberian ekstrak kunyit putih dengan dosis 750 mg memiliki efektifitas terbaik dalam menurunkan kadar IL – 6.
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK KUNYIT PUTIH TERHADAP KADAR GULA DARAH DAN KOLESTEROL Fiska Maya Wardhani; Gabriella Fransisca Ong; Livia Virgoh; Adhayani Lubis; Marah Halim Nasution
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I3.19028

Abstract

Kunyit putih memiliki kandungan zat utama kurkumin yang  mengandung diferuloylmethan sebagai antioksidan alami. Kurkumin memiliki manfaat sebagai antiinflamasi, antikanker, antifungal, antidiabetes dan antikolesterol. Kunyit putih banyak dibudidayakan di daerah Jawa, khususnya di Jawa Barat, Jawa Timur, terutama di hutan jati Jawa Tengah karena  obat tradisional dipercaya warga setempat mempunyai efek samping yang ringan daripada  obat modern, tetapi belum banyak penelitian mengenai toksisitas dan dosis aman dari kunyit putih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis toksisitas akut  ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap kadar gula darah dan kolesterol. Penelitian eksperimental ini melibatkan 6 kelompok tikus dengan perlakuan yang berbeda, 2 kelompok kontrol yaitu : kelompok normal dan kelompok NaCMC 1%, dan 4 kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, 750 mg/KgBB, dan 2000 mg/KgBB. Kadar gula darah dan kolesterol diukur dengan spektrofotometri, setelah tikus diberi perlakuan selama 14 hari. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, dosis paling efektif untuk menurunkan kadar gula darah adalah 500mg/kgBB. Berdasarkan uji One Way Anova terdapat perbedaan KGD yang signifikan antara Kelompok Normal dan Na CMC 1% dengan EKP250, EKP500, EKP750, dan EKP2000 serta tidak terdapat perbedaan kolestrol yang signifikan antara Kelompok Normal dan Na CMC 1% dengan EKP250, EKP500, EKP750, dan EKP2000. 
Analisis Uji Beda Gaya Hidup Mahasiswa Urban dan Rural Terhadap Perubahan Perilaku di Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Zahrah Fadhilla Nasution; Gusbakti Rusip; Fiska Maya Wardhani
Multiverse: Open Multidisciplinary Journal Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/multiverse.v2i2.1097

Abstract

This research aims to examine the influence of urban and rural backgrounds on the lifestyle choices and behavioral changes among medical students. The study addresses the question of how different backgrounds shape the students' lifestyles and behavioral patterns. A quantitative approach was employed, involving a sample of 100 medical students (50 from urban areas and 50 from rural areas). Data were collected through a questionnaire and analyzed using a t-test to compare the differences between the two groups. The findings indicate significant variations in lifestyle choices and behavioral changes between urban and rural medical students, with rural students exhibiting higher levels of consumerism and more pronounced behavioral shifts. The study concludes that the students' urban or rural backgrounds play a crucial role in shaping their lifestyles and behaviors, emphasizing the need for contextual considerations in educational interventions and support systems.
Histologi Kardiovaskular pada Wistar Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Curcuma Zedoria Selly Rahmadiah Hasibuan; Juliana Lina; Nabila Dwi Putri; Izdihar Putri Hyachinta; Fiska Maya Wardhani
Syntax Idea 6500-6507
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i10.6449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoria) pada tikus Wistar yang menderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan desain one-group post-test only. Hewan uji yang digunakan adalah tikus Wistar jantan yang diinduksi diabetes menggunakan aloksan, kemudian diberikan ekstrak kunyit putih dengan dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kunyit putih dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diuji. Namun, analisis histopatologi jantung mengungkapkan adanya tingkat kerusakan yang bervariasi pada sel otot jantung, tergantung dosis ekstrak yang diberikan. Kesimpulannya, ekstrak kunyit putih memiliki potensi sebagai terapi penurun kadar gula darah pada diabetes melitus tipe 2, namun efek samping terhadap jantung harus diperhatikan