ASI eksklusif menjadi makanan utama bagi bayi, terutama bagi bayi yang berusia kurang dari enam bulan, tanpa diberi makanan atau minuman lain selain menyusui (kecuali obat, vitamin, dan mineral). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor intrinsik dan ekstrinsik ibu yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik melalui pendekatan Cross-Sectional. Responden dalam penelitian ini ialah populasi semua ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6-12 bulan serta yang gagal dalam pemberian ASI Eksklusif, sampel berjumlah 30 orang melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi. Metode pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang telah valid dan reliabel kepada responden, kemudian menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Spearman). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif adalah dukungan suami (p=0,000), pekerjaan (p=0,038), dan iklan susu formula (p=0,013) sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif adalah pendidikan (p=0,0640). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor ekstrinsik ibu (dukungan suami dan iklan susu formula) dan faktor intrinsik ibu (pekerjaan) berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud, sedangkan faktor intrinsik ibu (pendidikan) tidak berhubungan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Moronge Kabupaten Kepulauan Talaud. Kata kunci: Pemberian ASI Eksklusif, Puskesmas Moronge, Kabupaten Kepulauan Talaud
Copyrights © 2020