Bangunan akan gagal dan hancur akibat gempa, apabila bangunan tersebut tidak mampu menahan beban gempa. Begitupun juga dengan atap baja yang mengalami kerobohan, salah satu faktor penyebabnya ialah perencanaan struktur yang kurang matang. Pada gedung pertanahan berada di jalan Manukwari, Satreyan, Kecamatan Kanigora, Kabupaten Blitar merupakan gedung dua lantai dengan struktur bangunan dari beton bertulang dan untuk struktur rangka atap dari baja WF. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil analisa perhitungan struktur rangka atap baja dan beton bertulang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni software SAP 2000 yang mengacu pada SNI 1729:2015 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, dan SNI 1726:2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Permodelan bangunan gedung pertanahan Kabupaten Blitar menggunakan SAP2000 tergolong aman karena masih mampu menahan beban yang telah diberikan. Pada perhitungan atap menggunakan SNI 1729:2015 tergolong aman karena tegangan dan lendutan yang terjadi kurang dari tegangan dan lendutan yang diijinkan. Pada perhitungan beton bertulang menggunakan SNI 2748:2013 sudah memenuhi syarat, karena lendutan total kurang dari lendutan ijin pada pelat, tahanan momen nominal lebih besar dari tahanan momen rencana pada balok dan kolom, kuat geser lebih besar daripada gaya aksial untuk pondasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021