Naturalis : Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Vol. 10 No. 1 (2021)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK JERUK KALAMANSI (CITRUS MICROCARPA), JERUK GERGA (CITRUS RETICULATE) DAN BUAH MANGROVE (SONNERATIA ALBA) DARI PROVINSI BENGKULU

Elvira Yunita (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu)



Article Info

Publish Date
01 Jan 2022

Abstract

Stres oksidatif dapat berkaitan erat dengan beberapa penyakit seperti Parkinson, Alzheimer, arterosklerosis, hipertensi dan diabetes. Antioksidan menjadi komponen penting untuk mengatasi stress oksidatif yang terjadi di dalam tubuh. Sumber antioksidan alami asal Provinsi Bengkulu yang telah didukung sebagai komoditas unggulan Pemerintah Provinsi yaitu jeruk kalamansi (Citrus microcarpa), jeruk gerga (Citrus reticulata) dan buah mangrove (Sonneratia alba). Ketiga komponen tersebut telah dijual dalam bentuk olahan makanan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Meskipun demikian, aktivitas antioksidan dari ekstrak komoditas tersebut belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis aktivitas antioksidan ekstrak jeruk kalamansi, jeruk gerga dan buah mangrove. Penelitian ini diawali dengan proses pembuatan ekstrak etanol dari ketiga komoditas tersebut dengan teknik maserasi. Setelah itu, aktivitas antioksidan dari ketiga ekstrak tersebut akan diperiksa dengan teknik 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil pengukuran dengan DPPH dari ekstrak jeruk kalamansi, jeruk gerga dan buah mangrove dengan standar asam galat menunjukkan bahwa ekstrak buah mangrove memiliki aktivitas antioksidan terbesar (IC50 = 36,473 ppm) jika dibandingkan dengan ekstrak jeruk gerga (IC50 = 1257,77 ppm) maupun jeruk kalamansi (IC50 = 1593,72). Ekstrak buah mangrove memiliki aktivitas antioksidan lebih besar jika dibandingakan dengan ekstrak jeruk gerga maupun jeruk kalamansi.Kata kunci: antioksidan, jeruk, gerga, kalamansi, mangrove

Copyrights © 2021