Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih saangat rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian PISAmenunjukan kemampuan penyelesian masalah matematis siswa Indonesia memperoleh skor 371 dan merupakan peringkat ke 61 dari 65 negara peserta. Berdasarkan permasalah tersebut diperlukan pembelajaran matematika yang inovatif yang dapat membantu siswa menguasai langka-langka pemecahan masalah dan memotivasi siswa untuk mencari tahu sendiri konsep-konsep yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Salah satumetode yang digunaakan adalah metode discovery learnig. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelasVIII SMP Negeri 10 Palembangtahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dua belas kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak dan terpilih kelas VIII.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control. Berdasarkan uji-t diperoleh thitung sebesar 9,205404. Kesimpulan yang diperoleh adalah ada perbedaan hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa pada maeri prisma dan limas yang diajar dengan metode discovery learning dan metode ekspositori.
Copyrights © 2020