The ecological crisis caused by human activities in this modern era has threatened the existence of human life, nature, and various other living things. The current environmental crisis is the result of anthropocentrism which is widely embraced by humans because it is selfish and prioritizes human interests in viewing nature, and as a result humans must reconstruct their perspective on nature with an eco-theocentric approach which is considered more consider harmony in the entire ecosystem order and center on God. The goal of eco-theocentrism ethics is to transform the way humans perceive nature by giving respect to the world created by God and eco-theocentrism ethics is an ethical theory that pays more attention to the environment as a whole and is holistic centered on God, namely the relationship between humans and their environment, humans. with others who are centered in God. The research method in writing this article is to use a qualitative-descriptive study method with a library research approach, reading and comparing a number of references related to the study. In this article, the author will examine the eco-theocentric principles and their implementation in local wisdom practices in the Batak Toba society, as a strategy for contextual theology of the Batak Toba society in preserving the environment.Krisis ekologi yang diakibatan aktivitas manusia di era modern ini telah mengancam eksistensi kehidupan manusia, alam, dan berbagai makhluk hidup lainnya. Krisis lingkungan hidup yang terjadi saat ini adalah sebagai akibat dari paham antroposentrisme yang banyak dianut oleh manusia karena bermuatkan egoistis dan lebih mengutamakan kepentingan manusia dalam memandang alam, dan sebagai akibatnya manusia harus merekonstruksi kembali cara pandang mereka terhadap alam dengan pendekatan eko-teosentris yang dianggap lebih mempertimbangkan keselarasan dalam seluruh tatanan ekosistem dan berpusat kepada Allah. Tujuan dari etika eko-teosentrisme adalah mentransformasi cara pandangan manusia terhadap alam dengan memberikan sikap hormat terhadap dunia ciptaan Allah dan etika eco-teosentrisme merupakan teori etika yang lebih memperhatikan lingkungan secara keseluruhan dan bersifat holistik yang berpusat kepada Allah, yaitu hubungan manusia dengan lingkungannya, manusia dengan sesamanya yang berpusat kepada Allah. Metode penelitian pada penulisan artikel ini adalah menggunakan metode kajian kualitatif-deskriptif dengan pendekatan library research, membaca dan membandingkan sejumlah referensi yang berhubungan dengan kajian. Dalam artikel ini penulis akan mengkaji tentang prinsip-prinsip eco-teosentris dan implementasinya dalam praktek-praktek kearifan lokal dalam masyarakat Batak Toba, sebagai salah satu strategi untuk berteologi secara kontekstual bagi masyarakat Batak Toba dalam memelihara lingkungan hidup.
Copyrights © 2021