Masyarakat desa Tira adalah masyarakat yang berada di pesisir pantai dan kelompok masyarakatnya sangat dinamis. Struktur geografis yang bertebing membuat masyarakatnya gemar untuk berlayar dengan menggunakan media perahu yang oleh masyarakat setempat disebut Boti. Perahu tersebut digunakan sebagai meduia transportasi yang akan menghubungkan daerah-daerah yang dekan maupun yang jauh. Dalam penelitian ini menggunakan metode yang tediri dari empat tahapan yang terdiri atas : Heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak sejarah masa lampau. Heuristik merupakan tahap awal dari historiografi diawali dengan kegiatan penjajakan, perincian serta pengumpulan sumber yang berkaitan dengan maslah yang teliti. Tahap kedua, kritik yang meyelidiki apakah jejak sejati baik bentuk maupun. Tahap ketiga, interpretasi, yaitu setelah melakukan kritik sumber dihadapkan informasi atau data-data mengenai subyek penulis sejarah yang berhubungan dengan obyek yang teliti. Data-data tersebut adalah fakta-fakta sejarah yang dapat dibuktikan kebenarannya, tahap keempat histografi yaitu mengajukan sintesa yang diperoleh dalam kisah-kisah sejarah. Hasil peneltian menunjukan bahwa. Boti sebagai salah satu media trasnportasi laut bagi masyarakatnTira sangat penting digunakan karena kapal boti sangat efisien dan sangat murah dalam penggunaannya. Kapal atau perahu ini dengan mengandalkan layar untuk menjelajahi perairan laut sehingga anggaran yang digunakan untuk pelayaran sangat kecil. Peranan boti pada masyarakat Tira sangat penting dalam menghubungkan antara daerah-daerah di kawasan Buton secara umum. Di samping itu, perahu Boti juga menghubungkan antara tempat asal (Tira) dengan kelompok masyarakat lainnya di kawasan di luar Buton. Dengan demikian masyarakat Tira dapat berhubungan dengan daerah-daerah lainnya di kawasan Nusantara. Masyarakat Tira yang berada pada pesisir pantai daerah Buton bagian selatan masyarakat sangat dinamis. Jalur transportasi darat yang sulit dilalui untuk daerah Buton maka salah satu alat trasnportasi yang digunakan adalah jalur laut. Di saping itu menghubungkan dengan daerah Buton maka daerah-daerah tujuan lainnya adalah banggai, Dobo, Ternate, Tiroro, dan beberapa daerah Papua. Dalam proaes perjalanan tersebut mereka membawa barang dagangan yang dipasarkan dibeberapa daerah yang disinggahinya.
Copyrights © 2021