ABSTRAK Remaja pada usia 10-18 tahun mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan pesat dalam hal fisiologis, psikologis, dan sosial. Periode yang rentan gizi karena berbagai sebab ada di masa remaja . Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Gaya hidup modern cenderung menyebabkan status gizi anak di atas normal, sehingga anak menjadi gemuk atau obesitas. Junk food dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang. Untuk mengetahui hubungan konsumsi junk food dengan status gizi dengan gizi lebih Jenis penelitian yang digunakan adalah non eksperimen dengan desain penelitian korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII, VIII, dan IX di Sekolah Menengah Pertama S yang berjumlah 90 siswa dengan tenik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah Uji Chi-square. Penelitian memperlihatkan hubungan antara konsumsi junk food dengan status gizi dapat dijabarkan bahwa dengan menggunakan hasil p value sebesar 0,867. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi junk food dengan status gizi di Sekolah Menengah Pertama S. Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat dilihat dan disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi junk food dengan status gizi pada siswa di Sekolah Menengah Pertama S.Kata Kunci : Junk food, Status gizi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020