ABSTRAK Prevalensi kasus balita pendek di Indonesia tahun 2018 sebanyak 29,9%, balita kurus sebanyak 10,2% dan gizi kurang sebanyak 17,7%. Angka tersebut menunjukkan bahwa Indoensia berada diatas prevalensi secara global dan di atas target. Berat badan kurang di Puskesmas Rancaekek DTP tahun 2018 sebanyak 6%, balita pendek sebanyak 8,6% dan balita kurus sebanyak 1,7%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan imunisasi, pemberian ASI eksklusif dan peran kader dengan tumbuh kembang balita 12-24 bulan di Puskesmas Rancaekek DTP tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif jenis observasional, dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah populasi penelitian ini adalah 1140 ibu balita dan diambil sampel sebanyak 78 ibu balita dengan menggunakan teknik purposive sampling.Kuesioner yang digunakan menggunakan skala likert.Teknik analisis yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar balita (71,8%) tumbuh kembangnya sesuai. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan status imunisasi dengan tumbuh kembang balita 12-24 bulan (p value = 0,002) dan adanya hubungan ASI eksklusif dengan tumbuh kembang balita 12-24 bulan (p value = 0,000) serta tidak adanya hubungan peran kader dengan tumbuh kembang balita 12-24 bulan (p value = 0,964). Disarankan agar Puskesmas dapat mengoptimalkan program-program seperti meningkatkan cakupan dan penyuluhan imunisasi, meningkatkan cakupan dan penyuluhan ASI eksklusif serta mengoptimalkan kader dan posyandu. Kata Kunci :ASI Eksklusif, Peran Kader, Imunisasi, Tumbuh Kembang
Copyrights © 2019