<![CDATA[Berdasarkan analisis situasi mitra dari segi kualitas yaitu kurangnya fasilitas baik yang menunjang akademik maupun nonakademik sehingga kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang peningkatan kemampuan literasi siswa masih belum ada, serta kesulitan guru memberikan tugas menulis atau mengarang dalam bahasa Indonesia karena kemampuan siswa dalam hal literasi masih lemah, juga dari segi sumber bacaan yang masih rendah dengan didukung jarangnya siswa yang mengunjungi perpustakaan sekolah merupakan permasalahan utama yang menjadi sumber lahirnya ide untuk mendirikan sebuah program bernama Klinik Menulis ATASAN. Teknik serta metode yang digunakan terdiri dari lima tahapan meliputi persiapan awal (pengadaan peralatan penunjang & kerjasama di lokasi); pembuatan modul; pelaksanaan kegiatan klinik menulis yang mengaplikasikan writing process meliputi prewriting, drafting, revising, proofreading, dan publishing; implementasi (membantu siswa MA SAR untuk mampu menyusun sebuah karya tulis); dan output kegiatan (dibentuknya Klinik Menulis sebagai ekstrakurikuler di MA SAR & terbitnyan buku ATASAN). Serangkaian hasil dalam seluruh pelaksanaan kegiatan telah tercapai dari tahap persiapan awal hingga output kegiatan. Selanjutnya, terbitnya buku berjudul ATASAN (Antologi Sejarah Desa Mbah Sayyid Abdurrahman) dan berdirinya ekstrakurikuler “Klinik Menulis” merupakan bukti bahwa upaya meningkatkan kemampuan literasi siswa MA SAR melalui kegiatan menulis dapat terlaksana.]]>
Copyrights © 2021
