Naftalena merupakan salah satu polutan yang sulit untuk didegradasi karena termasuk kedalam kelompok PAH dan bersifat karsinogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas isolat fungi indigen dari Provinsi Riau untuk mendegradasi senyawa toksik naftalena dengan penambahan glukosa sebagai kosubstrat pertumbuhan. Degradasi naftalena oleh isolat fungi dipengaruhi oleh beberapa parameter, diantaranya biomassa, pH dan persentase degradasi yang diukur pada 0, 4, 8, 12 dan 16 hari inkubasi. Berdasarkan dari parameter biomassa isolat fungi Penicillium sp. LBKURCC153 mengalami fase eksponensial sampai hari ke-16. Pada fase eksponensial terjadi pertambahan jumlah sel secara maksimum yang menunjukkan respon positif terhadap penggunaan glukosa dan naftalena sebagai sumber karbon dan energi. Isolat mengalami penurunan pH dari 7 sampai 3,8 yang artinya ada aktivitas pertumbuhan yang menghasilkan asam-asam organik dari proses degradasi naftalena. Isolat juga mampu mendegradasi naftalena sebesar 27,5% oleh Penicillium sp. LBKURCC153 pada media dengan penambahan glukosa pada waktu optimum selama 4 hari inkubasi. Kesimpulannya, penambahan kosubstrat glukosa dapat meningkatkan persentase degradasi naftalena oleh Penicillium sp. LBKURCC153
Copyrights © 2020