Data Depkes tercatat jumlah anak balita yang terkena gizi buruk melonjak dari 1,8 juta (2005) menjadi 2,3 juta anak (2006). Dalam kurun waktu itu, lebih dari lima juta balita terkena gizi kurang, bahkan (10%) berakhir dengan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keaktifan keluarga dalam kegiatan posyandu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos Padang Panjang tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.319 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, dengan sampel sebanyak 111 orang. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions)dengan analisa univariat dan bivariat, uji statistik yang dipakai adalah chi-square. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa lebih dari separuh keluarga aktif dalam kegiatan posyandu (53,2%), lebih dari separuh status gizi anak baik (66,7%). Pada analisa bivariat p = value 0,893 berarti tidak terdapat hubungan yang signitif antara keaktifan keluarga dengan status gizi balita. Maka dari itu hendaknya keluarga tetap menjaga gizi anaknya supaya anaknya tidak terkena gizi buruk yaitu dengan cara selalu aktif dalam kegiatan posyandu yang telah tersedia sehingga angka kematian gizi buruk bisa menurun.
Copyrights © 2020