Jurnal Planoearth
Vol 6, No 2: Agustus 2021

Pemanfaatan Kampung Kota dalam Wisata Warisan Budaya di Kota Singaraja

Komang Wirawan (Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Hindu Indonesia, Denpasar)



Article Info

Publish Date
14 Oct 2021

Abstract

Permukiman dalam kota memiliki sejarah yang panjang, unik sekaligus sebagai penanda awal terbentuknya peradaban kota. Awalnya permukiman di kota, merupakan sebuah kampung berpenghuni masyarakat tradisional Pembangunan kota yang semakin modern membuat wajah kampung semakin pudar. Kampung Bugis merupakan salah satu dari beberapa kampung yang membentuk Kota Singaraja pada awal masa kolonial Belanda , yang berfungsi sebagai kota pelabuhan yang ramai. Alkuturasi budaya dari akibat aktivitas perdagangan membuat wilayah permukiman dihuni oleh berbagai etnis, dan membentuk perkampungan dengan ciri etnis tertentu. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatit. Analisis dilakukan dengan pedoman teori dan konsep dari hasil kajian pustaka mengenai kampung kota dan wisata warisan budaya. Hasil penelitian menyatakan bahwa potensi wisata Kampung Bugis memenuhi syarat sebagai sebuah wisata warisan budaya berdasarkan dari warisan budaya yang tangible dan warisan budaya yang intangible yang berusia lebih dari 50 tahun dan masih terawat. Sebagai destinasi wisata, Kampung Bugis masih dalam tahap ekplorasi, untuk mewujudkan maka diperlukan langkah seperti revitalisasi bangunan, perencanaan jalur wisata dan edukasi dan keterlibatan masyarakat untuk pengembangan pariwisata kampung kota.Settlements within the city have a long, unique history as well as marking the early formation of urban civilization. Initially, the settlement in the city was a village inhabited by traditional communities. The urban development that was increasingly modern made the face of the village faded. Kampung Bugis is one of several villages that formed Singaraja City in the early Dutch colonial period, which served as a bustling port city. The cultural acculturation resulting from trading activities made residential areas inhabited by various ethnicities, and formed settlements with certain ethnic characteristics. The data collection in this study was carried out by means of observation, interviews, and literature study. Furthermore, the collected data were analyzed descriptively qualitatively. The analysis was carried out with theoretical and conceptual guidelines from the results of literature studies on (kampung kota) urban villages and cultural heritage tourism. The results of the study indicate that the tourism potential of Kampung Bugis meets the requirements as a cultural heritage tour based on tangible cultural heritage and intangible cultural heritage that is more than 50 years old and is still well preserved. As a tourist destination, Bugis Village is still in the exploration stage, to realize it requires steps such as building revitalization, planning of tourist routes and education and community involvement for the development of urban village tourism.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JPE

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Decision Sciences, Operations Research & Management Earth & Planetary Sciences Transportation

Description

Jurnal Planoearth adalah peer-reviewed journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari penelitian di bidang Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. ...