Setiap pasangan pada dasarnya pasti memiliki harapan yang positif dan ideal akan kehidupan perkawinannya. Namun, dalam perjalanan hubungan perkawinan, pasangan akan menghadapi berbagai konflik dalam perkawinan yang kemudian dapat menurunkan tingkat kepuasan perkawinan. Penurunan tingkat kepuasan perkawinan dimungkinkan dapat mengakibatkan keinginan atau keputusan untuk bercerai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi gambaran kepuasan perkawinan pada pasangan yang memiliki riwayat perselingkuhan dan KDRT. Penelitian ini melibatkan sepasang suami-istri yang memiliki riwayat konflik yang berujung pada keinginan untuk bercerai, yaitu perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun metode pengambilan data pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi media sosial dan skala self-report. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai pemenuhan aspek kepuasan perkawinan seiring berjalannya waktu dalam masa pemulihan dapat mendukung terciptanya harmonisasi dalam hubungan.
Copyrights © 2021