Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis

Pengaruh Modifikasi Steam dan Pembilasan NaOH terhadap Keasaman Enam Jenis Bambu

Muhammad I. Maulana (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
Marwanto Marwanto (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
Sena Maulana (Rekayasa Kehutanan, Institut Teknologi Sumatera)
Aginsa T. Putri (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
Nicken O Putri (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
Denni Prasetia (Department of Forest Biomaterial Engineering, College of Forest and Environmental Sciences, Kangwon National University)
Deded S. Nawawi (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
Siti Nikmatin (Unknown)
Fauzi Febrianto (Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor)
Nam-Hun Kim (Department of Forest Biomaterial Engineering, College of Forest and Environmental Sciences, Kangwon National University)



Article Info

Publish Date
18 Oct 2021

Abstract

Perlakuan steam dan bilas NaOH 1% telah diketahui meningkatkan sifat fisis dan mekanis Oriented Strand Board (OSB) bambu. Peningkatan tersebut disebabkan oleh menurunnya kadar zat ekstraktif dan komponen berbobot molekul rendah lainnya pada bambu. Selain itu, steam dan bilas NaOH 1% juga diduga mempengaruhi keasaman bambu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perubahan keasaman yang terjadi akibat perlakuan steam dan bilas NaOH 1% pada enam jenis bambu Indonesia. Enam jenis bambu meliputi bambu andong, betung, tali, ampel, kuning, dan hitam digunakan pada penelitian ini. Sampel bambu dicacah hingga berbentuk partikel dan diberikan dua perlakuan berbeda yaitu steam dan steam + bilas NaOH 1%. Partikel bambu kemudian digiling hingga didapatkan serbuk berukuran 40-60 mesh. Serbuk bambu diekstrak dengan air panas selama 1 jam. Nilai pH filtrat ekstrak diukur menggunakan pH meter. Ekstrak kemudian dititrasi dengan larutan H2SO4 0,025 N hingga pH 4 dan larutan NaOH 0,025 N hingga pH 10. Jumlah larutan penyangga yang ditambahkan ke dalam ekstrak dinyatakan sebagai kapasitas penyangga asam dan basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bambu dan perlakuan berpengaruh terhadap nilai pH dan kapasitas penyangga. Nilai rata-rata pH enam jenis bambu berkisar 5,20-6,67 dan meningkat setelah perlakuan steam dan Steam + bilas NaOH 1% berturut-turut menjadi 5,97-6,78 dan 7,02-7,63. Kapasitas penyangga asam dan basa enam jenis bambu masing-masing berkisar 0.404-0.525 mmeq dan 0.095-0.1750 mmeq dan meningkat setelah perlakuan steam dan Steam + bilas NaOH 1%.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JITKT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal ini mempublikasikan artikel asli baik penelitian dasar maupun terapan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kayu, bahan berlignoselulosa bukan kayu, hasil hutan lainnya dan industri hasil ...