Pembelajaran kitab kuning di kalangan pesantren erat kaitannya dengan penulisan pegon. Orang yang tidak mengetahui kaidah penulisan pegon tentunya akan merasa aneh karena aksara pegon ini dalam penulisannya menggunakan huruf arab atau hijaiyyah akan tetapi dalam praktik bahasanya menggunakan bahasa jawa atau bahasa daerah lainnya. Sehingga untuk memahami aksara pegon diperlukan pengetahuan tentang huruf arab dan bahasa daerah. Realitanya, dalam praktik penulisan pegon masih banyak yang menyalahi kaidah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskpriptif melalui library research. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kesalahan penulisan bahasa Arab di dalam kaidah pegon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak terjadi kesalahan dalam penulisan Arab di dalam kaidah pegon. Ditemukan 18 kesalahan fonologis yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan pegon, seperti تكوا seharusnya تقوى, شوكور seharusnya شكر, هالال seharusnya حلال, كافير seharusnya كافر, باراكه seharusnya براكة, نافاس seharusnya نفس, ادات seharusnya عدة, اديل seharusnya عدل, هاجي seharusnya حاج, اسلي seharusnya اصل, مالايكات seharusnya مليكة, زينا seharusnya زنا, سونه seharusnya سنة, صلات seharusnya صلاة, رماضان seharusnya رمضان, كيتاب seharusnya كتاب, دوني seharusnya دنيا, عولاماء seharusnya علماء.Kata Kunci: Kesalahan fonologis, Pegon, dan penulisan Arab
Copyrights © 2021