Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri patogen penyebab infeksi nosokomial yang dapat menyerang beberapa sistem organ dan bersifat resisten terhadap beberapa antibiotik beta laktam seperti penisilin, sepalosporin, dan karbapenem. Prevalensi infeksi Staphylococcus aureus terus meningkat seiring dengan banyaknya prevalensi infeksi nosokomial dan meningkatnya tingkat resistensi Staphylococcus aureus terhadap beberapa antimikroba sehingga dibutuhkan suatu alternatif terapi yang dapat menggantikan atau meningkatkan efektivitas kerja antibakteri yang sudah ada. Ekstrak etanol daun selada air mengandung flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang dapat berperan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol daun selada air (Nasturtium officinale) terhadap MRSA secara in vitro. Rancangan penelitian yang digunakan adalah experimental post test only control group design dengan metode uji aktivitas antibakteri difusi sumuran. Ekstrak etanol daun selada air yang digunakan yaitu ekstrak dengan konsentrasi 30%, 60%, 75%, 90%, 100%, dan 0% sebagai kontrol negatif dengan pengulangan sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,000) dengan diameter zona hambat terbesar dicapai pada aplikasi konsentrasi ekstrak 100% yaitu 9,88±0,27 mm, diikuti dengan konsentrasi ekstrak 90% sebesar 8,97±0,21 mm, konsentrasi ekstrak 75% sebesar 7,90±0,61 mm, konsentrasi ekstrak 60% sebesar 7,19±0,13 mm, dan konsentrasi ekstrak 30% sebesar 6,16±0,12 mm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun selada air memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSA secara in vitro. Â
Copyrights © 2021