Jumlah lansia yang tinggal di rumah tangga miskin mencapai 43,84%. Kondisi ini membuat lansia rentan memiliki kualitas hidup yang rendah. Sedangkan kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh karakteristik demografi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik demografi dan kualitas hidup lansia di kawasan industri dan pertanian. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain cross sectional pada 175 lansia miskin penerima manfaat PKH. terdiri dari 100 lansia di kawasan pertanian dan 75 di kawasan industri. Variabel kualitas hidup diukur menggunakan WHOQOL-BREF dan data dianalisis menggunakan uji chi square. Berdasarkan kondisi demografis terdapat perbedaan yang signifikan status tempat tinggal, perkawinan, pendidikan, dan kesejahteraan (p <0,05) antara lansia yang tinggal di kawasan industri dan pertanian. Perbedaan yang bermakna (p> 0,05) juga ditemukan pada semua domain kualitas hidup dimana lansia yang tinggal di wilayah pertanian memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan lansia di kawasan industri. Hubungan antara kondisi demografi dan kualitas hidup menunjukkan bahwa jenis kelamin dan status pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan dengan semua domain kualitas hidup. Struktur usia, status perkawinan dan riwayat pendidikan masing-masing hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap domain lingkungan, sosial dan psikologis. Kualitas hidup masyarakat pra sejahtera di kawasan industri lebih rendah dibandingkan di kawasan pertanian. perbaikan kondisi lingkungan dan komunitas ramah lansia harus dilaksanakan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021