Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar

UJI STABILITAS PROTEIN SEDIAAN SALEP KOMBINASI FASA AIR EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) MENGGUNAKAN METODE BIURET

Wulandari, Dwi (Unknown)
Andrie, Mohamad (Unknown)
Taurina, Wintari (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Jan 2021

Abstract

Ikan gabus mengandung kadar albumin yang sangat tinggi. Albumin sendiri merupakan salah satu jenis protein yang sangat penting untuk proses penyembuhan luka di tubuh. Penelitian sebelumya telah dilakukan uji aktivitas salep fase air maupun fase minyak pada luka akut stadium II terbuka dan hasilnya menunjukkan daya penyembuhan yang signifikan terhadap kontrol negatif. Pada penelitian ini diujikan ke hewan penelitian dan luka mengalami infeksi, sehingga diperlukan antibakteri alami. Salah satu antibakteri alami adalah daun sirih. Daun sirih (Piper betle L.) hijau merupakan bahan alam yang memiliki kandungan aktif seperti tannin, minyak atsiri, flavonoid, dan fenol yang mempunyai kemampuan untuk membantu proses penyembuhan luka. Senyawa fenol cenderung bereaksi dengan kelompok sulfhidril protein. Reaksi tersebut dapat mengakibatkan protein terdenaturasi dan menyebabkan turunnya nilai protein. Penelitian dilakukan untuk mengetahui stabilitas protein fasa air ekstrak ikan gabus dalam sediaan salep yang dikombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) Stabilitas obat penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada efektifitas, keamanan dan mutu obat. Pengukuran kadar protein ditentukan dengan menggunakan metode Biuret. Uji stabilitas protein fasa air ekstrak ikan gabus dalam sediaan salep kombinasi maupun tunggal dilakukan selama 28 hari. Sediaan salep disimpan di dalam lemari yang telah dimodifikasi dengan suhu dan kelembaban yang terjaga (30?C, 75%). Hasil dari penelitian terdapat selisih penurunan kadar antara salep tunggal tanpa ekstrak etanol daun sirih (F1) dan sediaan salep kombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih (F2) sebesar 16,345 ppm. Berdasarkan hasil spss pada uji statistic one way anova penurunan kadar protein sediaan salep tunggal maupun salep kombinasi terjadi secara signifikan pada hari ke 28. Pada uji Independent sample t-test terdapat perbedaan signifikan kadar protein salep tunggal dan salep kombinasi ditandai dengan nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pengaruh dari ekstrak etanol daun sirih dalam menjaga stabilitas protein. Kata kunci : Protein, Ikan gabus, Ekstrak daun sirih hijau, Salep, Metode Biuret.

Copyrights © 2019