Filariasis telah menjadi salah satu penyakit yang diprioritaskan untuk dieliminasi melalui upaya pemutusan rantaipenularan dengan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) di daerah endemis. Pemutusan rantai penularandapat terjadi jika cakupan POPM >85% dari jumlah penduduk sasaran dan 65% dari penduduk total. Berdasarkanlaporan tahun 2019, cakupan POPM filariasis di wilayah kerja Puskesmas Meo-meo tahun 2018 adalah 56% darijumlah penduduk total dan 58% dari jumlah penduduk sasaran. Cakupan tersebut belum mencapai target eliminasi.Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan minum obat pencegahanfilariasis. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkanbahwa persepsi kerentanan yang dirasakan, persepsi manfaat yang dirasakan memiliki hubungan yang bermaknadengan rendahnya cakupan minum obat pencegahan filariasis (p=0,000). Peningkatan sosialisasi tentang POPMfilariasis dan melakukan pendampingan minum obat dapat dilakukan untuk mencapai target eliminasi filariasis padamasyarakat pesisir. Kata Kunci : Cakupan, filariasis, POPM.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020