Proses belajar yang dikembangkan menurut KBK diarahkan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang gagasan-gagasan matematika dan dapat mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, grafik, diagram dalam rangka memecahkan masalah yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses belajar menurut KBK dan tingkat pemahaman serta komunikasi siswa.Hasil tes terhadap dua kelompok siswa kelas 1 masing-masing satu kelas dari SMPN yang telah melaksanakan KBK dan satu kelas dari SMPN yang masih menggunakan kurikulim 1994; diperoleh bahwa pemahaman siswa dalam merefleksikan dan menjelaskan berpikir tentang gagasan matematika, siswa kelas KBK lebih baik dibandingkan dengan kelas Non-KBK. Sedangkan dalam memecahkan masalah (rutin), siswa Non KBK lebih baik dari pada siswa KBK. Sedangkan pemahaman tentang menghubungkan (koneksi) gagasan dengan gagasan matematika, maupun mengembangkan penalaran, kedua kelompok memiliki kemampuan yang serupa. Dalam mengkomunikasikan pemahaman matematika siswa KBK memiliki cara yang lebih beragam dibandingkan dengan siswa non-KBK. (3) Ketiadaan sumber (pakar atau buku) yang mengarahkan proses pembelajaran, dan tiadanya bahan ajar yang sudah dikembangkan untuk keperluan KBK, menjadi kendala utama dalam melaksanakan KBK yang sebenarnya. Sebagai implikasi dari kesimpulan di atas, perlu dikembangkan buku dikembangkan suatu bahan ajar yang sesuai dengan KBK lebih dari satu versi, serta pedoman pembelajarannya yang sesuai dengan karakteristik KBK. Kolaborasi antara dosen dari Jurusan Pendidikan Matematika dengan guru-guru matematika perlu ditingkatkan untuk mendorong terlaksananya proses belajar- mengajar yang tepat sesuai dengan KBK.
Copyrights © 2005