Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI di Salah Satu SMA Negeri Haety, Nonoy Intan; Mulyana, Endang
Jurnal Online Pendidikan Matematika Kontemporer Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Online Pendidikan Matematika Kontemporer
Publisher : Jurnal Online Pendidikan Matematika Kontemporer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan koneksi matematis siswa SMA yang belum dikembangkan secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang berpotensi memenuhi Standar Proses dan diduga dapat menumbuhkembangkan kemampuan koneksi matematis adalah Model Pembelajaran Matematika Knisley (MPMK). Berdasarkan uraian tersebut penulis membuat penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh MPMK dan yang memperoleh pembelajaran konvensional. Disain yang digunakan adalah disain kelompok kontrol non-ekuivalen. Dari seluruh siswa kelas XI di salah satu SMA negeri di Cimahi sebagai populasi, dipilih dua kelas sebagai sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes koneksi matematis, lembar observasi, dan jurnal harian siswa. Hasil analisis data penelitian ini menggunakan statistik inferensial menyatakan bahwa peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMA yang memperoleh MPMK lebih tinggi daripada yang memperoleh pembelajaran konvensional.Kata kunci: Model Pembelajaran Matematika Knisley, Kemampuan Koneksi Matematis.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA Aditya, Yudi; Mulyana, Endang; Kustiawan, Cece
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 17, No 1 (2012): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.226

Abstract

Kemampuan penalaran matematis siswa perlu secara terus-menerus untuk ditingkatkan, melalui berbagai model pembelajaran yang sejalan dengan standar proses pembelajaran yang ditetapkan pemerintah, salah satunya adalah Model Pembelajaran Matematika Knisley(MPMK). Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley, dan (2) mengetahui sikap siswa terhadap proses pembelajaran menurut model pembelajaran tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan subyek penelitian siswa kelas X-3 di SMA Negeri 1 Bandung. Penelitian ini terdiri dar tiga siklus pembelajaran dengan jumlah siswa 36 orang. Berdasarkan data yang diperoleh melalui instrumen tes tertulis, skala sikap, lembar observasi dan wawancara, diperoleh kesimpulan, (1) MPMK dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Bandung, dan (2) siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran dengan MPMK. Peningkatan penalaran siswa melalui MPMK mengembangkan kebiasaaan belajarnya berdasarkan model pembelajaran ini.Kata kunci: model pembelajaran matematika knisley (mpmk), penalaran matematis
PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI SISWA SMP DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Mulyana, Endang
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 6, No 1 (2005): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i1.364

Abstract

Proses belajar yang dikembangkan menurut KBK diarahkan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang gagasan-gagasan matematika dan dapat mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, grafik, diagram dalam rangka memecahkan masalah yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses belajar menurut KBK  dan tingkat pemahaman serta komunikasi siswa. Hasil tes terhadap dua kelompok siswa kelas 1 masing-masing satu kelas dari  SMPN yang telah melaksanakan KBK  dan satu kelas dari SMPN yang masih menggunakan kurikulim 1994; diperoleh bahwa pemahaman siswa dalam merefleksikan dan menjelaskan berpikir tentang gagasan matematika, siswa kelas KBK lebih baik dibandingkan dengan kelas Non-KBK. Sedangkan dalam memecahkan masalah (rutin), siswa Non KBK lebih baik dari pada siswa KBK. Sedangkan  pemahaman tentang menghubungkan (koneksi) gagasan dengan gagasan matematika, maupun mengembangkan penalaran, kedua kelompok memiliki kemampuan yang serupa. Dalam mengkomunikasikan pemahaman matematika siswa KBK memiliki cara yang lebih beragam dibandingkan dengan siswa non-KBK. (3)  Ketiadaan sumber (pakar atau buku) yang mengarahkan proses pembelajaran, dan tiadanya bahan ajar yang sudah dikembangkan untuk keperluan KBK, menjadi kendala utama dalam melaksanakan KBK yang sebenarnya.   Sebagai implikasi dari kesimpulan di atas, perlu dikembangkan buku dikembangkan suatu bahan ajar yang sesuai dengan KBK lebih dari satu versi, serta pedoman pembelajarannya yang sesuai dengan karakteristik KBK. Kolaborasi antara dosen dari Jurusan Pendidikan Matematika dengan guru-guru matematika perlu ditingkatkan untuk mendorong terlaksananya proses belajar- mengajar yang tepat sesuai dengan KBK.
MODEL PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY BIDANG MATEMATIKA MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU Mulyana, Endang; Ph.D., Turmudi; Juandi, Dadang
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 2 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.454

Abstract

Salah satu kompetensi inti sebagai guru matematika adalah kompetensi pedagogi yaitu  mengembangkan kurikulum (enacted curriculum) dalam mata pelajaran matematika. Dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) Matematika di Universitas Pendidikan Bandung (UPI), kemampuan pedagogi ini dilatih melalui workshop yang disebut subject specific pedagogy (SSP). Tujuan dari kajian ini adalah mengembangkan suatu model/prosedur workshop yang efektif dalam mendorong peserta PPG untuk meningkatkan kompetensi pedagoginya. Model ini dikembangkan atas dasar teori segitiga didaktik antara siswa, guru dan materi yang meliputi Hubungan Didaktik (HD), Hubungan Pedagogik (HP) dan Antisipasi Didaktik-Pedagogik (ADP). Dengan mengikuti prosedur workshop yang telah ditetapkan ini, diperoleh desain pembelajaran matematika yang baru dan efektif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kompetensi pedagogik para peserta  PPG.  Kelemahan peserta akan penguasaan materi dapat diatasi melalui  pendalaman kembali (repersonalisasi) sebagai tugas mandiri, sedangkan kelemahan dalam memprediksi respon siswa dapat diatasi dengan memberikan para peserta pengalaman dalam mengobservasi dan refleksi.Kata kunci:   antisipasi didaktik-pedagogik, desain didaktis, hubungan didaktik, hubungan pedagogik, subject specific pedagogy
LAJU KONSUMSI TUMBUHAN AIR MATA LELE (Lemna perpusilla) OLEH IKAN NILA (Oreochromis sp.) DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA Chrismadha, Tjandra; Mulyana, Endang
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 26, No 1 (2019)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu segmen rantai makanan pada suatu ekosistem perairan adalah hubungan pemangsaan tumbuhan air oleh ikan herbivora. Pada penelitian ini dikaji laju pemangsaan tumbuhan air mata lele (Lemna perpussila)  oleh jenis ikan herbivora  nila (Oreochromis sp.). Penelitian dilakukan di laboratorium. Ikan nila dipelihara pada 6 buah bak fiberglass ukuran 2 x 1 x 1,2 m3 dengan kedalaman air 1 m, yang diletakkan sejajar. Air dialirkan secara sistem aliran tertutup menggunakan 2 pompa, yang mengalirkan air dari kedua sisi bak ke bagian tengah dan kembali ke bak di pinggir melalui sistem pipa U. Jatuhan air diatur untuk menjaga kandungan oksigen terlarut >3 mg/L.  Anakan ikan nila 16,9 ± 0,5 g dipelihara dengan kepadatan bervariasi, 5 ekor, 10 ekor, dan 20 ekor per bak. Biomassa tumbuhan mata lele segar diberikan secara ad libitum sebagai pakan tunggal, yaitu dengan memberikan stok pakan di permukaan air kultur dan menambahkannya secara terukur setiap kali habis. Pengamatan dilakukan selama 114 hari,  terhadap pertumbuhan ikan dan jumlah pakan yang diberikan. Data yg diperoleh selanjutnya diolah untuk mendapatkan laju tumbuh  dan jumlah pakan harian dan kemudian dihitung laju konsumsi ikan terhadap biomassa tumbuhan airnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa laju konsumsi tertinggi terjadi pada ukuran ikan kecil dan kepadatan rendah, yaitu 63,46 % dari berat tubuh per hari, yaitu pada kapadatan kultur 5 ekor/bak pada hari ke-6, pada saat ikan berukuran sekitar 20 g/ekor. Laju konsumsi ini menurun sejalan dengan pertambahan berat badan dan kepadatan kultur, dimana laju konsumsi terendah teramati adalah 24,17% dari berat tubuh ikan per hari, pada saat ukuran ikan mencapai rata-rata 125,7 g/ekor pada kultur dengan kepadatan 5 ekor/bak. Hasil pengamatan juga memperlihatkan kepadatan ikan mengurangi laju konsumsi ikan nila terhadap biomassa mata lele.
LAJU PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio L) DENGAN PEMBERIAN PAKAN LEMNA (Lemna perpusilla TORR.) SEGAR PADA KOLAM SISTEM ALIRAN TERTUTUP Sulawesty, Fachmijany; Chrismadha, Tjandra; Mulyana, Endang
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja budidaya perikanan melalui pemanfaatan pakan alternative yang murah dan ramah lingkungan. Pakan alternatif yang dipilih adalah jenis tumbuhan air, lemna (Lemna perpusilla Torr) yang dikultur secaraintegratif pada suatu sistem produksi perikanan sehingga mempunyai fungsi sebagai sumberpakan alami sekaligus menyerap bahan pencemar kegiatan budidaya. Pengamatan inibertujuan untuk melihat pengaruh pemberian lemna segar terhadap laju pertumbuhan ikan mas(Cyprinus carpio L) pada kolam sistem aliran tertutup. Biomassa lemna segar digunakan untukmengantikan pellet pada porsi setara 50% dari berat kering pakan yang diberikan pada ikanmas sebanyak 3% dari berat badannya per hari. Pengamatan dilakukan selama 24 minggu.Ukuran berat awal ikan mas rata-rata 4,75 - 6,5 g dngan padat penebaran100 ekor per wadah.Parameter pengamatan adalah berat rata-rata ikan,, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversipakan, faktor kondisi, dan tingkat kelangsungan hidup ikan. Pemberian campuran lemna segarpada pakan ikan mas memberikan nilai laju pertumbuhan spesifik lebih tinggi, yaitu sebesar2,00 %/hari, dibandingkan dengan yang hanya diberi pakan pellet (1,75 %/hari). Berat ratarata,nilai konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup ikan yang diberi pakan campuranlemna segar bertutut-turut: 162,7 g, 2,00, dan 64 %, lebih tinggi dibandingkan dengan ikanyang diberi ransum pellet saja (berturut-turut 108,9 g, 3,34, dan 61 %). Pertumbuhan ikanbersifat allometrik negatif (nilai b < 3) dengan nilai b pada ikan yang diberi pakan campuranpellet dan lemna segar lebih tinggi (2,737) dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan pelletsaja (2,537). Hasil ini mengindikasikan adanya pengaruh positif pemberian lemna segar yaitudapat meningkatkan pertumbuhan ikan mas. Pemanfaatan biomassa lemna segar untukcampuran pakan ikan mas dapat meningkatkan efisiensi produksi pada usaha budidaya ikanmas.
MODEL PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY BIDANG MATEMATIKA MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU Mulyana, Endang; Turmudi, Turmudi; Juandi, Dadang
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.36173

Abstract

ABSTRAKSalah satu kompetensi inti sebagai guru matematika adalah kompetensi pedagogi yaitu mengembangkan kurikulum (enacted curriculum) dalam mata pelajaran matematika. Dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) Matematika di Universitas Pendidikan Bandung (UPI), kemampuan pedagogi ini dilatih melalui workshop yang disebut subject specific pedagogy (SSP). Tujuan dari kajian ini adalah mengembangkan suatu model/prosedur workshop yang efektif dalam mendorong peserta PPG untuk meningkatkan kompetensi pedagoginya. Model ini dikembangkan atas dasar teori segitiga didaktik antara siswa, guru dan materi yang meliputi Hubungan Didaktik (HD), Hubungan Pedagogik (HP) dan Antisipasi Didaktik-Pedagogik (ADP). Dengan mengikuti prosedur workshop yang telah ditetapkan ini, diperoleh desain pembelajaran matematika yang baru dan efektif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kompetensi pedagogik para peserta PPG. Kelemahan peserta akan penguasaan materi dapat diatasi melalui pendalaman kembali (repersonalisasi) sebagai tugas mandiri, sedangkan kelemahan dalam memprediksi respon siswa dapat diatasi dengan memberikan para peserta pengalaman dalam mengobservasi dan refleksi.ABSTRACTOne of the core competencies as a mathematics teacher is pedagogy competency, i.e competency to develops curriculum competencies (enacted curriculum) in mathematics. In Mathematics Professional Teacher Education (PPG) in UPI Bandung, this pedagogy ability are trained through the workshop called the Subject-Specific Pedagogy (SSP). The purpose of this study was to develop a workshop model that are expected to be effective in encouraging PPG participants to improve pedagogic competence. This model was developed based on the theory of didactic triangle between students, teachers and course material that covers the didactic relationship (HD), the pedagogy relationship (HP) and didactic-pedagogic anticipation (ADP). By following the established procedure of this workshop, some new math learning designs produced were more effective. This shows an increase in pedagogical competence of the PPG participants. Participants weakness in terms of their material mastery can be overcome through repersonalization as an independent task, while weakness concerning their ability to predict student response can be overcome by giving participants experience in observing and reflecting.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA Aditya, Yudi; Mulyana, Endang; Kustiawan, Cece
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.36047

Abstract

ABSTRAKKemampuan penalaran matematis siswa perlu secara terus-menerus untuk ditingkatkan, melalui berbagai model pembelajaran yang sejalan dengan standar proses pembelajaran yang ditetapkan pemerintah, salah satunya adalah Model Pembelajaran Matematika Knisley(MPMK). Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley, dan (2) mengetahui sikap siswa terhadap proses pembelajaran menurut model pembelajaran tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan subyek penelitian siswa kelas X-3 di SMA Negeri 1 Bandung. Penelitian ini terdiri dar tiga siklus pembelajaran dengan jumlah siswa 36 orang. Berdasarkan data yang diperoleh melalui instrumen tes tertulis, skala sikap, lembar observasi dan wawancara, diperoleh kesimpulan, (1) MPMK dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Bandung, dan (2) siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran dengan MPMK. Peningkatan penalaran siswa melalui MPMK mengembangkan kebiasaaan belajarnya berdasarkan model pembelajaran ini.ABSTRACTMathematical reasoning skills students need to continually enhanced through a variety of learning models in line with the learning standards set by the government, one of which is a Mathematics Learning Model Knisley (MPMK). The purpose of this research is, (1) the increase in students 'mathematical reasoning skills using Knisley Mathematics Learning Model, and (2) determine students' attitudes to learning in the learning model. The research method used was action research (PTK). With research subjects class X-3 in SMA Negeri 1 Bandung. The study consisted of three cycles dar number of students learning with 36 people. Based on the data obtained through a written test instruments, attitude scales, observation and interview sheet, the conclusion, (1) MPMK can enhance mathematical reasoning class X-3 SMA Negeri 1 Bandung, and (2) students responded positively to the learning process with MPMK. Improved reasoning MPMK develop habits of students through learning based model of learning.
PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI SISWA SMP DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Mulyana, Endang
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i1.34976

Abstract

Proses belajar yang dikembangkan menurut KBK diarahkan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang gagasan-gagasan matematika dan dapat mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, grafik, diagram dalam rangka memecahkan masalah yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses belajar menurut KBK  dan tingkat pemahaman serta komunikasi siswa.Hasil tes terhadap dua kelompok siswa kelas 1 masing-masing satu kelas dari  SMPN yang telah melaksanakan KBK  dan satu kelas dari SMPN yang masih menggunakan kurikulim 1994; diperoleh bahwa pemahaman siswa dalam merefleksikan dan menjelaskan berpikir tentang gagasan matematika, siswa kelas KBK lebih baik dibandingkan dengan kelas Non-KBK. Sedangkan dalam memecahkan masalah (rutin), siswa Non KBK lebih baik dari pada siswa KBK. Sedangkan  pemahaman tentang menghubungkan (koneksi) gagasan dengan gagasan matematika, maupun mengembangkan penalaran, kedua kelompok memiliki kemampuan yang serupa. Dalam mengkomunikasikan pemahaman matematika siswa KBK memiliki cara yang lebih beragam dibandingkan dengan siswa non-KBK. (3)  Ketiadaan sumber (pakar atau buku) yang mengarahkan proses pembelajaran, dan tiadanya bahan ajar yang sudah dikembangkan untuk keperluan KBK, menjadi kendala utama dalam melaksanakan KBK yang sebenarnya. Sebagai implikasi dari kesimpulan di atas, perlu dikembangkan buku dikembangkan suatu bahan ajar yang sesuai dengan KBK lebih dari satu versi, serta pedoman pembelajarannya yang sesuai dengan karakteristik KBK. Kolaborasi antara dosen dari Jurusan Pendidikan Matematika dengan guru-guru matematika perlu ditingkatkan untuk mendorong terlaksananya proses belajar- mengajar yang tepat sesuai dengan KBK.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KALKULUS VEKTORBERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKAKNISLEY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI MATEMATIKA MAHASISWA Dedy, Endang; Mulyana, Endang; Sudihartinih, Eyus
PYTHAGORAS Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 7 No. 1: Juni 2012
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.554 KB) | DOI: 10.21831/pg.v7i1.2840

Abstract

This research is a study of Vector Calculus teaching material development that is designed toactivate all parts of students brain in learning process. The purpose of this research is to improve student'sunderstanding on mathematic subject. This teaching material development is based on Knisley'sMathematic Learning Model. The steps in this model of learning are exploration, elaboration, andconfirmation activities as guided in learning process standards.The research method adopted follows a series of research development developmental research)through thought experiments and instruction experimentation. The study begins with an in-depth studytheoretically develop the syllabus according to Vector Calculus curriculum structure and the distributionof subjects contained in the curriculum UPI 2010. The next step compile teaching materials presented inprint media which comes with interactive computer programs.Lectures by using teaching materials and student assignments that have been developed followingthe steps Knisley's Mathematic Learning Model effective in improving student competence in vectorcalculus. This is presumably because the students have the opportunity to develop ideas collaborativelywith peers in completing tasks.Keywords: Knisley's Mathematic Learning Model, exploration, elaboration, confirmation.