Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat Lamteuba Droe Seulimeum dalam konservasi ternak. Penelitian ini menerapkan desain Deskriptif, dilakukan menggunakan metode observasi langsung pada masyarakat di Lamteuba Droe Seulimeum dan wawancara mendalam (deep interview) dengan informan (key person) masyarakat dan peternak hewan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Lamteuba Droe. Sampel penelitian berjumlah 8 orang di Gampong Lamteuba Droe Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara (interview), dan dokumentasi. Data observasi dianalisis melalui pengamatan langsung sedangkan data wawancara dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif untuk diambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat secara turun temurun melakukan adat beternak hewan yang mengatur tata cara/peraturan beternak hewan peliharaan untuk konsumsi dan sumber penghasilan/pendapatan. Kearifan lokal masyarakat ini juga mengatur hal-hal yang berhubungan dengan konservasi ternak. Kearifan lokal masyarakat Lamteuba Droe Seulimeum dalam konservasi ternak yaitu menyediakan kandang bagi ternak agar terhindar dari berbagai ancaman. Menghidupkan api unggun di sekitar kandang ternak agar terhindar dari nyamuk dan berbagai macam penyakit. Perawatan khusus bagi ternak yang bunting dan masih kecil yaitu memisahkan kandang dari ternak yang lainnya, ternak yang sedang bunting perlu mendapat sinar matahari yang cukup setiap hari, oleh sebab itu kandang harus dihadapkan dengan arah datangnya sinar matahari. Masyarakat tidak boleh menyembelih ternak yang masih belum cukup umur dan ternak yang sedang bunting.Kata kunci: kearifan lokal, adat beternak hewan, konservasi ternak, masyarakat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021