Parameter utama penyebab kemacetan adalah volume lalulintas dan kapasitas jalan. Peningkatan volume lalulintas dipicu karena makin tingginya jumlah penduduk dan kepemilikan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor. Ketika volume lalulintas melampaui kapasitas jalan, maka kemacetan akan terjadi, sebagai suatu keadaan kecepatan lalulintas yang berkurang. Kemacetan dapat diatasi dengan pembatasan kendaraan pribadi, peningkatan kapasitas jalan dan keberpihakan kepada angkutan umum.  Untuk solusi yang terakhir tersebut, memberikan layanan angkutan yang baik akan menjadi alternatif transportasi dan mendorong para pengguna kendaraan pribadi berpindah ke angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pemilihan moda antara moda sepeda motor dan bus kota di Kota Medan. Model dibentuk dalam Model Logit Biner dengan kuesioner Stated Preference, dengan atribut biaya perjalanan dengan bus kota, waktu menunggu bus kota, tingkat kesesakan bus kota, waktu perjalanan dengan bus kota, dan Toleransi keterlambata perjalanan dengan bus kota. Responden yang disurvai ada 50 orang dengan 800 respon. Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa faktor biaya perjalanan dan tingkat kesesakan mempengaruhi pengguna sepeda motor di Kota Medan untuk beralih menggunakan moda bus kota sebagai kendaraan bermobilitasnya. Persamaan selisih utilitas sepeda motor – bus kota adalah USepedaMotor – UBusKota = 3,236 – 10,430 Selisih Biaya Perjalanan - 0,130 Selisih Tingkat Kesesakan dengan probabilitas pemilihan bus kota adalah:PiBusKota =
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021