Penggunaan bahan bakar minyak secara terus menerus dapat menyebabkan krisis energi dan akan mempengaruhi kehidupan manusia. Untuk mengatasi krisis ini diperlukan energi alternatif yang dapat menjanjikan di masa yang akan datang. Bioetanol ialah salah satu contoh energi alternatif yang dapat dihasilkan dari konversi biomassa ke bioenergi. Sekam padi merupakan limbah hasil pertanian yang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dibuang secara langsung ke alam. Namun, ternyata sekam padi memiliki kandungan selulosa cukup tinggi yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan bioetanol dari sekam padi melalui alkaline-acid pretreatment, kemudian proses hidrolisis dan fermentasi yang dilakukan secara bersamaan (Simultaneous Saccharification and Fermentation). Variabel yang dikaji adalah waktu delignifikasi 30, 45, 60, 75, 90 menit dan waktu SSF 3, 4, 5, 6, 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lignin terendah diperoleh pada waktu delignifikasi 90 menit yaitu 1,09%, kadar selulosa tertinggi pada waktu delignifikasi 75 menit yaitu 78,67%, kadar hemiselulosa terendah pada waktu delignifikasi 30 menit yaitu 0,12%, dan kadar etanol tertinggi didapatkan pada waktu SSF 5 hari yaitu 1%.
Copyrights © 2017