Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI)
Vol 8, No 1 (2020)

Penentu Penyebab Kematian Di RSUD Panembahan Senopati Bantul : Miscoding Berdampak Pada Laporan Statistik Kematian

laili rahmatul ilmi (ppm@unjaya.ac.id)
Zakharias Purbobinuko (Unknown)



Article Info

Publish Date
16 Mar 2020

Abstract

Formulir keterangan penyebab kematian yang dibuat dokter berisikan runtutan penyebab penyakit yang menyebabkan pasien meninggal. Penentuan penyebab dasar kematian atau underlying cause of death (UCOD) menggunakan tata cara atau rule yang telah distandarkan oleh WHO (World Health Organization). Informasi UCOD yang tepat dapat mendukung para pengambil keputusan dan kebijakan serta mengoptimalkan layanan kesehatan, namun informasi tersebut banyak yang tidak akurat sehingga berpengaruh pada laporan kematian. Untuk menilai kualitas UCOD di RSUD Panembahan Senopati Bantul, peneliti mengklasifikasikan menjadi 5 bagian, diantaranya: tidak tepat, pemilihan UCOD yang tidak spesifik. Terdapat multiple kondisi yang tidak berkaitan dilaporkan dalam satu baris, rangkaian yang tidak masuk akal, dan dilaporkan satu kondisi saja. Pengambilan data dengan membuka rekam medis pasien dan menganalisis sebanyak 120 surat keterangan kematian selama periode tahun 2018. Hasil analisis kualitas UCOD diperoleh kasus yang runtutannya tidak mungkin sebesar 46 (38%), UCOD tidak tepat 39 (33%), Terdapat multiple kondisi yang tidak berkaitan dilaporkan dalam satu baris 15 (13%), terdapat satu kondisi yang dilaporkan saja sebesar 12 (10%) dan UCOD tidak spesifik 8 (7%). Dari surat keterangan kematian digolongkan berdasarkan kelompok ICD-10 sebanyak 55 diagnosis yang dilaporkan sebagai UCOD. Penggolongan diagnosis tertinggi sebagai UCOD pada kelompok Certain infectious and parasitic diseases sebanyak 10 diagnosis (18%), penggolongan berdasarkan Sign, symtoms, Abnormal Finding sebanyak 9 diagnosis (16%) dan kelompok Diseases of the circulatory system sebesar 8 (15%). Dari laporan diagnosis sebanyak 374 tersebut yang memenuhi kategori coding tepat (55) dan tidak tepat (311).Hasil wawancara dengan petugas coding dalam penentuan UCOD belum mengacu pada kaidah ICD-10, hal ini disebabkan minimnya pemahaman dalam penentuan UCOD dan pemilihan rule yang tepat sehingga dapat berpengaruh pada kualitas data pada lapora kematian.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jmiki

Publisher

Subject

Computer Science & IT Health Professions Public Health

Description

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) diterbitkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (APTIRMIKI) bekerjasama dengan Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia(PORMIKI). JMIKI diterbitkan 2 kali dalam ...