Penjualan jasa kredit memang memiliki resiko menimbulkan kegagalan untuk menagih piutang. Piutang usaha tak tertagih (penyisihan piutang) merupakan kerugian pendapatan, yang memerlukan ayat jurnal pencatatan yang tepat, penurunan aktiva piutang usaha, serta penurunan yang berkaitan dengan laba. PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Sorong selaku perusahaan BUMN yang bergerak di bidang usaha jasa pelabuhan telah menjual produk jasanya kepada konsumen maupun pelanggan dengan cara kredit. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara beban piutang usaha tak tertagih (penyisihan piutang usaha) terhadap laba operasional pada PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Sorong. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan asosiatif. Sedangkan data akan dianalisis dengan menggunakan statistik parametris yaitu dalam bentuk analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa bahwa ternyata PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Sorong dalam upaya menjalankan usaha (bisnis) di sektor jasa kepelabuhanan telah mengambil kebijakan dalam penjualan jasa kepelabuhanan dengan cara kredit. Kebijakan ini telah menimbulkan munculnya beban piutang usaha tak tertagih (penyisihan piutang usaha) setiap tahunnya, dengan rata-rata per tahun (selama periode penelitian) sebesar Rp 4.834.448.695 atau rata-rata 21,86% dari piutang usaha perusahaan. Besarnya beban piutang usaha tak tertagih (penyisihan piutang usaha) pada PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Sorong telah menunjukkan kinerja panagihan piutang usaha perusahaan kepada klien atau konsumen dengan kurang efektif, walaupun ada kecenderungan berkurangnya beban piutang usaha tak tertagih (penyisihan piutang usaha) setiap tahunnya.
Copyrights © 2020