Terapi latihan Range Of Motion dapat mempertahankan kelenturan sendi, kemampuan aktifitas, dan fungsi secara psikologis yang dapat menurunkan persepsi nyeri dan tanda-tanda depresi pada klien pasca stroke untuk menilai kekuatan otot. Terapi kompres hangat dapat membantu meredakan nyeri, kekakuan otot sendi dan spasme otot dimana panas tersebut dapat menyebabkan vasodilatasi sehingga menambah masuknya oksigen, nutrisi dan leukosit darah yang menuju jaringan tubuh. Terapi latihan ROM dan kompres hangat mampu meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas fisik pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi terapi latihan ROM aktif dan kompres hangat terhadap kekuatan otot ektremitas pada pasien post stroke. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Eksperimental menggunakan the One Group Pretest Postest Design tanpa kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien post stroke dengan kekuatan otot ekstremitas 1-5 di Poli Saraf RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2021. Sampel diambil menggunakan Accidental Sampling yaitu sebanyak 20 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Matched Pairs Test. Rata-rata kekuatan otot ekstremitas sebelum dilakukan terapi latihan ROM dan kompres hangat adalah sebesar 2,45. Rata-rata kekuatan otot ekstremitas setelah dilakukan terapi latihan ROM dan kompres hangat adalah sebesar 3,35. Terdapat pengaruh kombinasi terapi latihan ROM aktif dan kompres hangat terhadap kekuatan motorik ekstremitas pada pasien stroke di Poli Saraf RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Diharapkan perawat dapat memberikan edukasi kesehatan pada pasien dan keluarga tentang pentingnya melakukan terapi latihan ROM aktif dan kompres hangat untuk meningkatkan kekuatan otot pasien pasca stroke.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021