Jurnal Sylva Scienteae
Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Sylva Scienteae Vol 1 No 2, Edisi Oktober 2018

PENGARUH PENAMBAHAN CUKA KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii Blume), CUKA KAYU GALAM (Melaleuca cajuputi), DAN CUKA KAYU KARET (Hevea brasiliensis) DALAM BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP KECEPATAN PENGGUMPALAN LATEKS

Baharudin Nur Efendi (Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat)
Siti Hamidah (Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat)
Badaruddin Badaruddin (Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat)



Article Info

Publish Date
29 May 2019

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahan alternatif penggumpal lateks alami yang terbuat dari cuka kayu manis, cuka kayu galam dan cuka kayu karet serta kemampuan masing-masing bahan dalam menggumpalkan lateks. Lateks adaalah cairan berwarna putih menyerupai susu yang keluar dari tanaman yang dilukai yang keluar dari pohon karet. Lateks dapat diolah menjadi karet karena memiliki sifat yang baik serta memiliki kandungan berupa hidrokarbon poli isopropena yang menjadi komponen utama karet. Pada penelitian ini penggumpalan lateks menggunakan bahan cuka kayu. Cuka kayu merupakan cairan organik yang berasal dari asap pembakaran atau karbonisasi kayu serta memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai penggumpal getah karet, menggantikan penggumpal kimia atau asam semut yang menimbulkan bau busuk dan mengganggu kesehatan. Prosedur penelitian ini dimulai dengan memasukkan lateks kedalam gelas plastik sebanyak 180 ml pada setiap masing-masing gelas, kemudian setiap gelas dicampur bahan bahan penggumpal berupa cuka kayu manis,cuka kayu galam dan cuka kayu karet dengan tingkat konsentrasi 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% sebanyak 18 ml. Parameter penelitian yaitu kecepatan penggumpalan lateks dan pengamatan sifat fisik berupa warna dan bau setelah penggumpalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cuka kayu karet dengan konsentrasi 80% dapat menggumpalkan lateks paling cepat dengan waktu selama 7 menit 30 detik. Sedangkan untuk warna dan bau lateks setelah penggumpalan masing-masing cuka kayu memiliki karakteristik perubahan bau dan warna yang berbeda, dimana pada hari pertama semua sampel lateks menghasilkan warna yang putih dan berbau seperti asap cair. Perubahan warna dan bau yang mencolok terlihat pada pengamatan hari ke 4 pengamatan dengan warna yang sudah mulai menghitam dan bau busuk yang menyengat pada lateks.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jss

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Sylva Scienteae merupakan jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian di bidang kehutanan, meliputi Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, dan Konservasi Hutan. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Terbit pertama kali di bulan Agustus ...