Rumput laut K. alvarezii adalah salah satu komoditi perikanan dengan nilai ekonomis dan potensi ekspor tinggi, permasalahan bibit dan lokasi budidaya adalah faktor penentu kegiatan budidaya rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan rumput laut dengan jenis dan lokasi budidaya berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan faktorial dengan 2 faktor, lokasi budidaya  sebagai faktor 1 dan jenis bibit sebagai faktor 2. Terdapat 3 lokasi budidaya yaitu muara suangai, agak jauh dari muara sungai (± 300 m), dan jauh dari muara sungai (± 600 m), sedangkan bibit rumput laut yang digunakan adalah bibit lokal dan bibit hasil kultur jaringan. Pemeliharaan K. alvarezii  dilaksanakan selama 42 hari, pada bulan Februari-Maret 2018, di Perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada bibit hasil kultur jaringan yang dipelihara pada lokasi agak juah dari muara sungai untuk bibit kultur jaringan (268.00 ± 35.96 g), dan nilai terendah diperoleh pada bibit lokal di lokasi muara sungai untuk bibit lokal (175.00 ± 23.90 g). Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 7.66 ± 1.45 %/hari pada bibit kultur jaringan di lokasi agak jauh dari muara sungai dan LPS terendah sebesar 6.86 ± 1.31 %/hari  pada bibit lokal di lokasi dekat muara sungai. Dapat disimpulkan bahwa faktor bibit berpengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan K. alvarezii dibandingkan dengan faktor lingkungan. Kata kunci : lokasi budidaya, rumput laut hasil kultur jaringan, rumput laut lokal, pertumbuhan dan kelangsungan hidup K. alvarezii
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 0000