Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Potensi Ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara sebagai Penghambat Tumbuh Bakteri pada Rumput Laut Kappaphycuz alvarezii Potency of Leaf Extract Tembelekan Lantana camara as Bacteria Growing Inhibitor on Seaweed Kappaphycuz alvarezii Tolanamy, Emand Syapriawan; Patadjai, Rahmad Sofyan; Nur, Inriyani
Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) Vol 1, No 1 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN Journal of Fishery Science and Innovation
Publisher : Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery and Innovation (JSIPi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.297 KB)

Abstract

ABSTRACT One of the main obstacles in the effort to increase production of seaweed culture, especially of the species Kappaphycus alvarezii is a change in the quality of water environment and very high intensity of seaweed diseases. The aims of this study is to test the ability of tembelekan Lantana camara leaf extract in preventing and reducing the rate of disease-causing bacteria transmission in the seaweed thallus by in vitro and cohabitation methods. The results showed tembelekan leaf extract solution with a concentration of 2000 ppm can inhibit the growth of Vibrio alginolyctus bacteria cause ice-ice by in vitro method. Submersion treatment for 60 minutes was able to suppress the ability of pathogens transmitting than submersion for 30 and 90 minutes by cohabitation method.    Key words: Kappaphycus alvarezii, Lantana camara, Vibrio alginolyctus, ice-ice disease. ABSTRAK Salah satu kendala utama dalam upaya peningkatan produksi budidaya rumput laut terutama dari jenis Kappaphycus alvarezii adalah perubahan kualitas lingkungan perairan dan intensitas serangan penyakit rumput laut sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan larutan ekstrak daun tembelekan Lantana camara dalam mencegah dan mengurangi tingkat transmisi bakteri penyebab penyakit ice-ice pada thallus rumput laut K. alvarezii secara in vitro dan kohabitasi. Hasil penelitian menunjukkan larutan ekstrak daun tembelekan dengan konsentrasi 2000 ppm dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio alginolyctus penyebab ice-ice secara in vitro. Perlakuan perendaman selama 60 menit lebih mampu menekan kemampuan transmisi bakteri patogen pada pengujian secara kohabitasi dibandingkan perendaman selama 30 dan 90 menit.    Kata Kuncis: Kappaphycus alvarezii, Lantana camara, Vibrio alginolyctus, penyakit ice-ice.
Potensi Ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara sebagai Penghambat Tumbuh Bakteri pada Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Tolanamy, Emand Syapriawan; Patadjai, Rahmad Sofyan; Nur, Indriyani
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 1, No 1 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.333 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v1i1.6590

Abstract

Salah satu kendala utama dalam upaya peningkatan produksi budidaya rumput laut terutama dari jenis Kappaphycus alvarezii adalah perubahan kualitas lingkungan perairan dan intensitas serangan penyakit rumput laut sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan menguji kemampuan larutan ekstrak daun tembelekan Lantana camara dalam mencegah dan mengurangi tingkat transmisi bakteri penyebab penyakit ice-ice pada thallus rumput laut K. alvarezii secara in vitro dan kohabitasi. Hasil penelitian menunjukkan larutan ekstrak daun tembelekan positif mengandung saponin, tanin, fenolik, flavonoid, steroid, dan glikosida. Ekstrak pada konsentrasi 2000 ppm dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio alginolyctus penyebab ice-ice secara in vitro. Perlakuan perendaman selama 60 menit lebih mampu menekan kemampuan transmisi bakteri patogen pada pengujian secara kohabitasi dibandingkan perendaman selama 30 dan 90 menit. Kata Kuncis: Kappaphycus alvarezii, Lantana camara, Vibrio alginolyctus, penyakit ice-ice
Suksesi Tingkat Penempelan Biofouling pada Rumput Laut (Eucheuma denticulatum) yang Dipelihara dengan Metode Rakit Jaring Apung dan Long Line di Perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan Ismail, Isman Septian; Kasim, Ma’ruf; Patadjai, Rahmad Sofyan
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 1, No 2 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.282 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v1i2.6629

Abstract

Salah satu permasalahan dalam kegiatan budidaya rumput laut adalah penempelan biofouling pada thallus maupun substrat yang menjadi kompetitor sehingga menyebabkan tergganggunya pertumbuhan rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis biofouling yang menempel pada substrat dan rumput laut serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan rumput laut. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016 – Februari 2017 di perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 100 thallus rumput laut yang dibudidayakan pada rakit jaring apung dan Long Line selama 7 minggu Pengamatan Biofouling pada substrat dilakukan dengan menggunakan transek 10 x 10 cm2 yang diletakkan secara acak pada lima (5) titik, sedangkan pada thallus dilakukan dengan menggunakan transek 1x1 cm2 dengan bantuan loop. Adapun jenis Biofouling yang ditemukan sebanyak 21 spesies diantaranya Hypnea asperi, Caetomorpha crassa, Cladophora sp., acanthopora spicifera, Ulva fasciata, Udotea flabellum, Laurencia nidifica, polysiphonia sp., Gracilaria Salicornia, Elachista flaccida, Padina Australis, Dictyota dichotoma, agelas clathrodes, Diddemnum molle, Patella vulgata, Nucella lapillus, Turbo brunneus, Mytilopsis sallei, Brachidontes maritimus, Hemigrapsus crenulatus dan unidentified moluska.Kata Kunci:  Suksesi, biofouling, rakit jaring apung , long line
Uji Adaptasi Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Berbagai Ukuran Bobot Yang Dipelihara Pada Salinitas Air Laut Khairunnisa, .; Patadjai, Rahmad Sofyan; Abidin, La Ode Baytul
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.676 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i1.6377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu adaptasi terbaik, ukuran bobot, tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada salinitas air laut. Penelitian ini dilaksanakan selama 28 hari yaitu pada bulan Mei hingga Juni 2018, bertempat di Laboratorium Unit Produksi dan Pembesaran. 120 ekor ikan nila merah dipelihara dalam 12 akuarium (10 ekor/akuarium) dan diisi air tawar 10 L. Penelitian ini menggunakkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 4 perlakuan: adaptasi 7 hari (perlakuan A), Adaptasi 14 hari (perlakuan B), adaptasi 21 hari (perlakuan C), adaptasi 28 hari (perlakuan D) dan 3 kelompok bobot awal berbeda: 2 g (kelompok I), 6 g (kelompok II) dan 10 g (kelompok III). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila merah berkisar antara 96,67% hingga 100%. Persentase tertinggi kerusakan sirip ekor dan sirip punggung yang diamati berada pada adaptasi 7 hari, masing-masing 10% dan 7,5%. Rasio konversi pakan terendah adalah 3,39 dan 3,51 masing-masing pada 7 hari dan 21 hari ikan yang diadaptasi. Pertumbuhan mutlak tertinggi adalah 1,05 g selama adaptasi 21 hari. Selain itu, ukuran bobot awal tertinggi adalah 0,76 g berada pada kelompok ukuran 6 g (II). Simpulan penelitian ini adalah waktu adaptasi selama 21 hari (C) adaptasi dapat diterapkan untuk pertumbuhan nila merah yang optimal di pelihara dalam air laut.Kata Kunci: benih Ikan nila merah, salinitas, waktu adaptasi dan ukuran bobot.
Analisis Pertumbuhan Perbedaan Jenis Bibit Rumput Laut Kotoni (Kappaphycus Alvarezii) Yang Dipelihara Pada Kondisi Perairan Berbeda Zailan, LD. Zulkifli; Patadjai, Rahmad Sofyan; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.907 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i4.10547

Abstract

Rumput laut K. alvarezii adalah salah satu komoditi perikanan dengan nilai ekonomis dan potensi ekspor tinggi, permasalahan bibit dan lokasi budidaya adalah faktor penentu kegiatan budidaya rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan rumput laut dengan jenis dan lokasi budidaya berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan faktorial dengan 2 faktor, lokasi budidaya  sebagai faktor 1 dan jenis bibit sebagai faktor 2. Terdapat 3 lokasi budidaya yaitu muara suangai, agak jauh dari muara sungai (± 300 m), dan jauh dari muara sungai (± 600 m), sedangkan bibit rumput laut yang digunakan adalah bibit lokal dan bibit hasil kultur jaringan. Pemeliharaan K. alvarezii  dilaksanakan selama 42 hari, pada bulan Februari-Maret 2018, di Perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Mutlak (PM), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata pertumbuhan mutlak tertinggi diperoleh pada bibit hasil kultur jaringan yang dipelihara pada lokasi agak juah dari muara sungai untuk bibit kultur jaringan (268.00 ± 35.96 g), dan nilai terendah diperoleh pada bibit lokal di lokasi muara sungai untuk bibit lokal (175.00 ± 23.90 g). Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan spesifik tertinggi sebesar 7.66 ± 1.45 %/hari pada bibit kultur jaringan di lokasi agak jauh dari muara sungai dan LPS terendah sebesar 6.86 ± 1.31 %/hari  pada bibit lokal di lokasi dekat muara sungai. Dapat disimpulkan bahwa faktor bibit berpengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan K. alvarezii dibandingkan dengan faktor lingkungan. Kata kunci : lokasi budidaya, rumput laut hasil kultur jaringan, rumput laut lokal, pertumbuhan dan kelangsungan hidup K. alvarezii
Uji Adaptasi Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) Berbagai Ukuran Bobot Yang Berbeda Pada Salinitas Air Laut Hikmawati, .; Rahmad, Patadjai Sofyan; Abdul, Balubi Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.881 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i2.7844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu adaptasi dan ukuran bobot benih terhadap tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan nila gift. Penelitian ini menggunakan rancangan factorial dengan 2 faktor yaitu waktu adaptasi (7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari)  dan ukuran bobot (2 gram, 6 gram dan 10 gram). Parameter yang diamati adalah tingkat kelangsungan hidup (SR), kerusakan morfologi sirip, rasio konversi pakan (FCR) dan pertumbuhan mutlak benih ikan nila gift. Secara statistik, perbedaan waktu adaptasi tidak berpengaruh nyata terhadap SR, namun berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan dan pertumbuhan mutlak ikan nila gift. Sementara itu perbedaan ukuran bobot berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan, namun perbedaan ukuran bobot tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan nila gift. Tingkat kelangsungan hidup berkisar 60-70%. Kerusakan sirip ikan tertinggi terjadi pada waktu adaptasi ikan 7 hari (kerusakan sirip ekor: 31,4% dan kerusakan sirip punggung: 7,38%). Ikan yang diadaptasi selama 28 hari di air laut memiliki pertumbuhan terbaik dengan FCR (15,6). Pertumbuhan mutlak tertinggi ditemukan pada ikan yang diadaptasi selama 28 hari di air laut (0,25g), dan yang terendah ditemukan pada ikan yang diadaptasi hanya 7 hari (0,05g). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ikan nila diadaptasi selama 28 hari sebelum dilakukan pemeliharaan di air laut.Kata kunci: Uji adaptasi, air laut, kerusakan sirip, FCR, pertumbuhan nila gift
Penggunaan Tanaman Lamtoro (Leucaena leucoephala), Gamal (Gliricidia sepium), Dan Asam Jawa (Tamarindus indica) Sebagai Media Tumbuh Detritus Dan Plankton Sebagai Media Pakan Alami Teripang Pasir (Holothuria scabra Jaeger) Yang Dibudidayakan Di Perairan Pantai Desa Wawobungi Kab. Konawe Saputra, Randi Ade; Patadjai, Rahmad Sofyan; Balubi, Abdul Muis
Jurnal Media Akuatika Vol 5, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v5i4.11585

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup teripang pasir (H. scabra Jaeger) yang dipelihara dengan menggunakan rumpon kolekor menggunakan tanaman yang berbeda.  Rumpon tersebut diduga akan berfungsi sebagai substrat untuk pertumbuhan diatom bentik dan detritus lain sebagao pakan teripang pasir. Tanaman yang dipakai adalah lamtoro, gamal dan asam jawa dan yang diguankan adalah batang, ranting and daun tanaman tersebut.  Desain penelitian adalah desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas tiga perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan plankton tertinggi sebesar 10 sel.mL-1 di peroleh pada perlakuan lamtoro. Penggunaan lamtoro, gamal dan asam jawa sebagai rumpon memberikan respon yang berbeda terhadap pertumbuhan mutlak dan kelangsungan hidup teripang pasir.    Pertumbuhan mutlak tertinggi didapat pada rumpon gamal 83,05 g diikuti dengan rumpon lamtoro 46,38 g dan rumpon  asam jawa sebesar 30,51 g. Tingkat kelangsungan hidup teripang pasir mulai dari 64,52%.pada perlakuan asam jawa diikuti dengan perlakuan lamtoro 80,00% dan tertinggi pada rumpon gamal sebesar 93,10%.  Perbedaan jenis rumpon yang digunakan menunjukkan respon yang tidak berbeda nyata terhadap Laju Pertumbuhan Spesifik.  Laju pertumbuhan spesifik teripang pasir mulai dari 0,91% pada perlakuan asam jawa diikuti dengan perlakuan lamtoro 1,21% dan gamal 1,69%.  .  Kata Kunci: Rumpon, Lamtoro (L. Leucoephala), Gamal (G.  Sepium), Asam Jawa (T. Indica).
Sublethal toxicity test of mercury (Hg) in the flesh and tissue of Tilapia (Oreochromis niloticus) Yusnaini Yusnaini; Emiyarti Emiyarti; Indriyani Nur; Oce Astuti; Rahmad Sofyan Patadjai
Journal Omni-Akuatika Vol 16, No 2 (2020): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2020.16.2.749

Abstract

This study tested the sublethal toxicity of mercury (Hg) in the flesh and tissue of tilapia (Oreochromis niloticus). This research used an experimental method completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatments used different Hg concentrations: Treatment A = 0.08 ppm; B = 0.16 ppm; C = 0.24 ppm; and the control group = without the addition of Hg. The parameters observed were the accumulation of mercury (Hg) in the flesh and tissue damage (histopathology) of the gills, kidneys and liver of tilapia. The results showed that the highest Hg accumulation was at the highest Hg concentration (treatment C = 0.24 ppm). Tissue damage was mainly found in the kidneys, liver and gills of fish exposed to Hg with indications of bleeding, tubular necrosis, vacuolization of epithelial cells, and mononuclear cell infiltration. The results showed that the toxicity of mercury to the organs increased with the increase in the concentration of Hg in water. Keywords : flesh, mercury, Oreochromis niloticus, sublethal, tissue
RENOVASI ALAT SERO UNTUK MENGATASI KELANGKAAN PAKAN PADA BUDIDAYA LOBSTER LAUT DI DESA TAPULAGA KABUPATEN KONAWE Wellem Hendrik Muskita; Agus Kurnia; Rahmad Sofyan Patadjai; La Ode Baytul Abidin; Laode Muhamad Hazairin Nadia; Asriyana Asriyana; Muhaimin Hamzah; Hasnia Arami; Muslim Tadjudah; Abdullah Abdullah
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 4 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i4.814

Abstract

Kegiatan budidaya lobster yang dilakukan oleh nelayan di Desa Tapulaga masih menghadapi kendala utama yakni kelangkaan pakan segar ikan rucah utamanya pada musim angin barat. Kondisi ini sangat menyulitkan untuk penyediaan pakan segar untuk diberikan ke lobster peliharaan nelayan. Oleh karena itu para nelayan mengandalkan hasil tangkapan ikan dari sero sebagai sumber pakan budidaya lobster. Namun dari hasil pemantauan kami di lokasi Desa Tapulaga menunjukkan bahwa alat tangkap sero di desa tersebut sudah banyak yang rusak. Tujuan pengabdian ini adalah membantu nelayan dalam perbaikan alat tangkap sero sehingga hasil tangkapan ikan yang dapat diberikan langsung dan kondisinya segar ke lobster meningkat. Metode kegiatan meliput pengamatan langsung tingkat kerusakan sero di Desa Tapulaga. Kemudian penyuluhan, penentuan waktu renovasi dan kegiatan renovasi sero. Selanjutnya adalah evaluasi perbaikan alat sero melalui jumlah hasil tangkapan ikan. Program kegiatan yang dilakukan mendapat respon yang positif yang ditunjukkan dengan antusiasme dan partisipasi masyarakat yang luar biasa dalam pelaksanaan kegiatan. Renovasi sero diaplikasikan dengan patok kayu yang rusak dengan patok kayu baru sebanyak 244 buah dan panjang jaring baru yang dipasang untuk mengganti jaring lama yang rusak sepanjang 60 meter dengan tinggi 3 meter. Hasil ikan yang tertangkap setelah dilakukannya perbaikan sero menjadi meningkat baik jenis maupun jumlah ikannya. Bahwasanya antusiasme dan respon masyarakat nelayan Desa Tapulaga Kecamatan Soropia Sulawesi Tenggara sangat tinggi dan sangat terbantu dengan kegiatan pengabdian ini. Hasil tangkapan ikan di sero lebih meningkat baik jumlah maupun spesiesnya dengan kegiatan perbaikan (renovasi) alat tangkap sero dibanding sebelumnya. Ikan yang tertangkap saat fase bulan purnama lebih banyak dibanding ikan yang tertangkap saat bulan gelap.
Studi Pertumbuhan Ikan Kuwe (Caranx sp) Yang Diberi Pakan Kepiting Hermit, Cacing Laut Dan Tiram Darfin Darfin; Rahmad Sofyan Patadjai; Abdul Muis Balubi
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i3.24832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kelomang, cacing laut, dan tiram terhadap pertumbuhan ikan kuwe (Caranx sp.). Perlakuan pada peneltian ini yaitu pemberian pakan kelomang (A), pakan cacing laut (B), dan pakan tiram (C). Ikan kuwe sebanyak 63 ekor ditebar ke dalam 9 unit keramba jaring apung (7 ekor/wadah) yang berukuran 1m×1m×1,20m dan lama pemeliharaan 90 hari. Ikan uji diberikan pakan sebanyak 2 kali sehari (08.00 pagi dan 17.00 sore WITA) dengan presentase pemberian pakan 5% dari bobot tubuh ikan. Hasil penelitian pertumbuhan mutlak tertinggi didapatkan pada ikan kuwe dengan perlakuan A sebesar 72,99±5,8 g, diikuti oleh pemberian perlakuan B dan C masing-masing sebesar 41,80+4,5 g, dan 24.30+5,3 g sedangkan laju pertumbuhan spesifik ikan kuwe pada perlakuan A t-10 sebesar 3,87±1,9% diikuti perlakuan B dan C yang mencapai presentase sebesar 2,52±1,2% dan 1,65±1,02%. Rasio konversi pakan pada ikan kuwe yang diberikan perlakuan A sebesar 6,05±1,4 g diikuti oleh perlakuan B dan C yang mencapai 9,32±1,9 g dan 18,79±10,3 g. Esfisiensi pakan ikan kuwe pada perlakuan A mencapai 17,16±4,04% diikuti perlakuan B sebesar 11,06±2,3%, dan terendah pada perlakuan C sebesar 6,34±2,8%. Kelangsungan hidup ikan kuwe pada perlakuan A yaitu 85,71±0% diikuti perlakuan B dan C yaitu 71,43±0% dan 53,38±8,2%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pakan kelomang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan mutlak dan efisiensi pakan.Kata kunci : Ikan kuwe, pakan alami, pertumbuhan