Pengolahan air bersih dalam penelitian ini bertujuan menghilangkan semua kandungan parameter kimia, biologis yang terdapat didalam air baku. Air baku yang diolah berupa air gambut, air payau serta air sungai musi. Air tersebut diolah mengunakan teknologi membrane dan bertujuan untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi standar kesehatan. Membran yang digunakan adalah membran ultrafiltrasi berbasis polimer polysulfon. Metoda yang digunakan dalam pembuatan membran tersebut adalah metoda Inversi fasa dari formula Loeb and Sourirajan yaitu melarutkan polimer Polysulfon kedalam campuran larutan Dimethyl Asetamida (DMAc) dan Poliethylen Glicol (PEG) sebagai aditif. Membrane yang dihasilkan yaitu berukuran pori 0,0014 mm memenuhi standar ultrafiltrasi. Tujuan khusus penelitian ini selain mendapatkan membran polysulfon yang kegunaannya untuk pengolahan air besih atau air minum, juga mengkaji beberapa parameter yang digunakan sehingga diperoleh kondisi yang optimum. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperiment, perancangan alat serta Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). Bahan baku sebelum diolah dilakukan analisa pendahuluan dan selanjutnya dilakukan proses pretreatment. Beberapa alat filter yang digunakan diantaranya filter mangan, mangan zeolit, fiter besi, carbon aktif serta silica yang bergunakan menurunkan semua parameter yang terdapat didalam air baku. Air hasil pretreatment untuk selanjutnya dilewatkan melalui membrane ultrafiltrasi. Produk yang dihasilkan mengacu pada standar kualitas air bersih dan air minum yang diizinkan oleh MENKES NO 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang pengadaan air bersih dan air minum. Hasil analisa menunjukkan penurunan rata-rata parameter air baku gambut dan payau setelah melewati membrane adalah 77,8% dan 32,6%, sedangkan untuk air musi mencapai 92,5%. Air bersih maupun air minum yang dihasilkan telah memenuhi standar baku mutu.
Copyrights © 2012