Abstract: The problem related to this study is the impoliteness of speaking Indonesian among elementary school age children. This study aims to describe the phenomena of impoliteness in Indonesian in Candulan Village, Petir Village, Cipondoh District, Tangerang. This research was conducted on elementary school children. The method used in this study used content analysis methods using data collection techniques such as observation, documentation, and interviews. Checking the validity of the researchers' data used increased triangulation. Data were analyzed through the steps of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The categories of language impoliteness studied in this study were (1) frivolity, (2) playing with faces, (3) harassing faces, (4) threatening faces, and (5) removing faces. The results of this study are revealed based on the percentage table of language impoliteness, namely the category of frivolity with a total classification of pretense with jokes 25%, cynicism with ridicule 50%, and arrogance with jokes 25%. The category of toying with a total classification of obnoxious acts with 45% cynicism, 11% confusing acts with abusive orders, 11% scolding with ridicule, and 22% brushing with cynicism. The category playing games with a total classification of cynicism and cynicism 14%, deriding with ridicule 14%, and swearing with harsh words was 72%. The category of face threatening with the total classification of ordering with harsh expressions is 50%, reprimanding with taunts 25%, and warning with harsh expressions of 25%. The face removal category was classified as insulting with a total of 50% insulting, ordering with a slur at 25%, and warning with a mockery of 25%. Keywords: impoliteness, phenomena, carelessness Abstrak : Permasalahan yang berkaitan dalam penelitian ini adalah ketidaksantunan berbahasa Indonesia di kalangan anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan fenemona-fenomena ketidaksantunan berbahasa Indonesia di Kampung Candulan Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Pemeriksaan keabsahan data peneliti ini menggunakan peningkatan triangulasi. Data dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kategori ketidaksantunan berbahasa yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu (1) kesembronoan, (2) memain-mainkan muka, (3) melecehkan muka, (4) mengancam muka, dan (5) menghilangkan muka. Hasil penelitian ini diungkapkan berdasarkan tabel persentase tuturan ketidaksantunan berbahasa yaitu kategori kesembronoaan dengan total klasifikasi kepura-puraan dengan gurauan 25%, sinisme dengan ejekan 50%,dan kesombongan dengan gurauan 25%. Kategori memain-mainkan muka dengan total klasifikasi tindakan menjengkelkan dengan sinisme 45%, tindakan membingungkan dengan perintah kasar 11%, mencerca dengan ejekan 11%, dan meremekan dengan sinisme 22%. Kategori memain-mainkan muka dengan total klasifikasi mencela dengan sinisme 14%, mencerca dengan ejekan 14%, dan mengumpat dengan kata-kata kasar berjumlah 72%. Kategori mengancam muka dengan total klasifikasi menyuruh dengan ungkapan kasar 50%, menegur dengan ejekan 25%, dan memperingatkan dengan ungkapan kasar 25%. Kategori menghilangkan muka dengan total klasifikasi menghina dengan cercaan 50%, menyuruh dengan cercaan 25 %, dan memperingatkan dengan mengejek 25%. Kata Kunci : Ketidaksantunan, Fenomena, kesembronoan
Copyrights © 2020