Pandemi Covid-19 telah berimplikasi terhadap berbagai aktivitas kehidupan manusia, tidak hanya pada aspek keseahatan, tetapi juga berimplikasi luas terhadap dimensi sosial, budaya, dan ekonomi. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya adalah modal sosial dan sinergisitas triple helix (akademisi, pemerintah, dan pengusaha). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka secara teknis metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi dengan menggunakan alat bantu seperti stiker, spanduk, dan baju kaos. Pada proses pelaksanaan juga akan dibagikan alat pelindung diri berupa masker. Aktivitas masyarakat semakin meningkat ketika kebijakan PSBB dicabut dan dinyatakan sebagai masa New Normal. Dalam aktivitas sehari-hari, seringkali dijumpai perilaku masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti yang terjadi pada masyarakat di Kelurahan Kambu. Perilaku ini terjadi karena disebabkan dua hal, yaitu adanya sikap kepasrahan (apatis) dan juga karena kurangnya kesadaran tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari perilaku di luar protokol kesehatan. Karena itu, diperlukan upaya untuk menyentuh domain pengetahuan (cognitive) dan rasa kepedulian bersama (affective) yang dilakukan dengan cara merevitalisasi modal sosial melalui sinergisitas UMKM (pelaku usaha percetakan), pemerintah, dan akademisi. Sinergisitas ini akan menghasilkan produk pengetahuan yang disebarkan melalui stiker, spanduk, baju kaos, dan masker. Dengan demikian, akan terbentuk pola kebiasaan baru (habits) dalam menanggulangi pandemi Covid-19. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020