Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PELAKU PELECEHAN SEKSUAL DAN PROSES PEMBINANNYA (Studi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kota Kendari) Sunarni, Sunarni; Tuwu, Darmin; Supiyah, Ratna
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi tindak pelecehan seksual, bentuk-bentuk tindak pelecehan seksual yang dilakukan narapidana anak, dan pola pembinaan narapidana anak di lembaga pembinaan khusus anak Kelas II Kota Kendari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah anak binaan yang mendapatkan pembinaan, dan pegawai LPKA yang memberikan pembinaan kepada anak binaan dan pihak lain sebagai informan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi tindak pelecehan seksual terdiri dari: (1) faktor keinginan merupakan suatu kemauan yang sangat kuat yang mendorong si pelaku untuk melakukan sebuah kejahatan. (2) faktor kesempatan merupakan suatu keadaan yang memungkinkan dan mendukung untuk terjadinya sebuah kejahatan, dan (3) faktor lemahnya iman merupakan faktor yang sangat mendasar yang menyebabkan seseorang melakukan sebuah kejahatan. Kedua, bentuk-bentuk tindak pelecehan seksual yang dilakukan anak binaan yaitu (1) menarik perhatian dengan lawan jenis dengan siulan merupakan merupakan tindakan pelecehan seksual yang disampaikan melalui dengan kontak fisik maupun non fisik, (2) menyentuh, menyubit, menepuk tanpa dikehendaki, mencium dan memeluk seseorang yang tidak menyukai pelukan tersebut, dan memperkosa adalah serangan dalam bentuk pemaksaan hubungan seksual dengan melakukan, (3) memamerkan tubuh kepada orang yang terhina karenanya merupakan tindakan pelecehan seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non fisik. Proses pembinaan di lembaga pembinaan anak yaitu pembinaan kepribadian yang meliputi: 1. Pembinaan kesadaran beragama untuk meneguhkan keimanan; 2. Pembinaan olahraga untuk kebugaran dan kesehatan tubuh; dan 3. Pembinaan intelektual untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berpikir anak. 
STRATEGI IBU RUMAH TANGGA PENENUN KAIN SARUNG MUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi di Desa Lapolea Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat) Efendi, Efendi; Tuwu, Darmin; Tanzil, Tanzil
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan dan mengungkap strategi ibu rumah tangga penenun dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Lapolea Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Adapun penelitian ini dilaksanakan di Desa Lapolea Kecamatan Barangka Kabupaten Muna. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu mendeskripsikan kondisi objektif dilapangan sesuai dengan tujuan penelitian. Melalui penelitian lapangan yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi tentang kondisi objektif. dengan menggunakan informan sebanyak 13 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa para pekerja wanita adalah ibu rumah tangga yang membantu suami dan keluarga untuk menambah penghasilan rumah tangga dalam menunjang kehidupan keluarga. Beragam strategi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga penenun dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga. adapun bentuk strategi yang dilakukan oleh ibu penenun yaitu 1) Deverifikasi pekerjaan,  strategi ini dilakukan apabila hasil yang diperoleh tidak menentu /ketidak pastian hasil yang diperoleh. Oleh sebab itu para ibu penenun melakukan pengkombinasian pekerjaan guna memperoleh penghasilan tambahan. Dimana  para ibu penenun tidak bertumpuan pada satu pekerjaan tetapi mereka mencari pekerjaan lain selain menenun yang berguna untuk mencukupi kebutuhan keluarganya seperti berkebun dan menjadi penjual gorengan keliling. 2) Peran anggota keluarga salah satu strategi untuk menjaga kelangsungan hidup keluarga yaitu dengan memanfaatkan peran anggota keluarga (suami dan anak) dalam menambah penghasilan keluarga. 3) Jaringan sosial merupakan salah satu strategi dalam menghadapi kemiskinan dengan cara memanfaatkan masyarakat sekitarnya. Jaringan sosial inilah yang dilakukan ibu penenun guna mencukupi kekurangan yang dihadapinya dengan cara berhutang seperti berhutang kepada keluarga, tetangga, penyedia bahan baku dan teman bisnis. 4) Arisan merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh ibu-ibu penenun guna mengumpulkan modal demi pengembangan usaha tenunan serta mengantisipasi kebutuhan keluarga yang tak terduga.
IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KEMISKINAN (Studi Di Desa Roko-Roko Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan) Hesri, Hesri; Tuwu, Darmin; Patta, Iwan
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program beras miskin (Raskin) sebagai upaya mengatasi kemiskinan dan untuk mengetahui kendala dalam implementasi program Raskin sebagai upaya mengatasi kemiskinan di Desa Roko-Roko Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, salah satu Ketua RT dan lima belas orang masyarakat yang mendapatkan Raskin. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik analisis data adalah kualitatifif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program beras miskin sebagai upaya mengatasi kemiskinan di Desa Roko-Roko belum berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan implementasi seperti faktor komunikasi, faktor sumber daya, faktor disposisi, dan faktor struktur birokrasi. Dalam implementasi program Raskin belum berjalan optimal karena masih kurangnya komunikasi dalam bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan masyarakat, aparat pelaksana program Raskin belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik, ketetapan harga tidak sesuai dengan pedoman umum Raskin atau ketetapan pemerintah. Dan adapun kendala dalam implementasi program Raskin yaitu jadwal Pembagian Raskin yang sering terlambat dan pembagian Raskin yang tidak tepat sasaran.
PEMBERDAYAAN NELAYAN SUKU BAJO DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi Pada Masyarakat Suku Bajo di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi) Chandra, Yulia; Tuwu, Darmin; Supiyah, Ratna
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan dampak pemberdayaan nelayan Suku Bajo dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan penekanan pada deskriptif dan analisis. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yaitu, sekretaris desa, serta masyarakat nelayan di Desa Mantigola. Teknik pengumpulan data terdiri dari penelitian kepustakaan, dan penelitian lapangan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setelah pemberdayaan nelayan cukup memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Dampak dari pemberdayaan nelayan ini dapat dilihat pada aspek sosial, ekonomi dan politik, dimana menunjukkan hasil yang meningkat dan berbeda dari sebelumnya. Selain itu dengan adanya pemberdayaan pendapatan nelayan meningkat dari sebelum adanya kegiatan pemberdayaan. Pemberdayaan nelayan juga meningkatkan sarana dan prasarana melaut nelayan guna menunjang aktivitas menangkap ikan yang dilakukan oleh nelayan setiap harinya. Dalam kegiatan pemberdayaan nelayan pemerintah desa selalu memberikan sosialisasi keterampilan berupa pelatihan kepada nelayan sehingga masyarakat mengetahui target yang harus dicapai demi kesejahteraan keluarga. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa dampak pemberdayaan terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan nelayan di Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi cukup memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat setelah adanya pemberdayaan.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN SOSIAL KEPADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA KENDARI Andriani, Nila; Tuwu, Darmin; Tanzil, Tanzil
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial kepada lanjut lansia; untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial kepada lansia; serta untuk mengetahui manfaat  yang dirasakan oleh lansia setelah mendapatkan pelayanan dari pekerja sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang yaitu lima orang lansia yang mendapatkan pelayanan sosial yang terdiri dari lansia laki-laki tiga orang dan lansia perempuan dua orang, dan lima orang adalah pekerja sosial yang memberikan pelayanan sosial dan pihak kepala panti sebagai informan tambahan. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik analisa data adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial kepada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Minaula Kendari, antara lain sebagai konsultasi yaitu membantu sistem klien melalui aktifitas layanan konsultasi; konseling, yaitu memberikan layanan konseling dan atau terapi-psikis; pemberdaya yaitu memberdayakan semangat mengatasi (coping) masalah sendiri sesuai potensi (kapasitas dan kapabilitas) dan sumber yang diri – mereka miliki; fasilitator, yaitu membantu memfasilitasi klien dan sistem klien dengan menyediakan informasi dan dukungan sistem pelayanan; perencana, yaitu membantu sistem klien dengan menentukan tujuan-tujuan,  dan menentukan prosedur-prosedur tentang kebutuhan.
Dinamika Kebijakan Penanganan Pandemi COVID-19 Dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial Tuwu, Darmin; Laksmono, Bambang Shergi; Huraerah, Abu; Harjudin, Laode
Sosio Konsepsia Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v10i2.2158

Abstract

Wabah virus Corona merubah kebiasaan hidup, pola interaksi dan perilaku masyarakat. Dampaknya sangat besar dan massif, tidak hanya menyasar aspek kesehatan tetapi juga bidang ekonomi, psikologi, sosial, politik, pendidikan, budaya, keagamaan, dan sebagainya sehingga perlu dihandel dengan kebijakan pemerintah yang tepat. Artikel memakai metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini konsen pada dinamika yang terjadi dalam masyarakat pasca kebijakan terkait COVID-19 diimplementasi. Metode pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan analisis konten publikasi media online. Fokus kajian ialah kebijakan pemerintah, respon masyarakat, dan kejadian yang mengikutinya setelah kebijakan diimplementasi dalam periode Maret sampai Agustus 2020 di Kota Kendari. Hasil studi menunjukkan bahwa pasca kebijakan pencegahan penularan COVID-19 diimplementasi muncul dinamika dan kegaduhan dalam masyarakat. Kegaduhan, kepanikan, dan stress tersebut dipicu oleh 3 hal yaitu pertama, instruksi Walikota Kendari yang melarang warga Kota Kendari beraktivitas di luar rumah selama 3 hari secara berturut-turut tanpa jaminan sosial yang jelas; kedua, isu kedatangan Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok, dan ketiga, pasien diduga terinfeksi Corona kabur dari ruang isolasi rumah sakit.  Respon masyarakat terhadap kebijakan kontroversial pemerintah beragam, mulai dari ketidak-patuhan, melanggar aturan protokol kesehatan, hingga timbul kecemasan dan kegaduhan dalam masyarakat. Agar tidak menimbulkan kegaduhan dan kontroversi, kebijakan pemerintah mestinya dibuat untuk menjawab kebutuhan, menyelesaikan masalah, dan mensejahterakan masyarakat.
Dormitory-Based Intervention Method for Children with Special Needs Tuwu, Darmin; Bahtiar, Bahtiar; Arsyad, Muhammad; Roslan, Suharty
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol. 15 No. 2 (2020): October
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.745 KB) | DOI: 10.21580/sa.v15i2.6190

Abstract

The article aims to elaborate the micro intervention method on fifty problem children guided in Social Institutions for children and adolescents of Social Office in Southeast Sulawesi Province. This qualitative descriptive study focuses on the study of problem children: mocking one another, skipping school, going out of the night without getting permission from the childminder, not following to do the prayer together, and liking to tell a lie. Methods of data-collecting are observation and interview. This study showed that dormitory-based micro intervention methods for problem children use mental-spiritual guiding, physical guiding, and extracurricular activity. The findings are as follows: 1) specifically for the children who mock their friends, they will be cultivated by way of advising and making them aware of resisting the deed of mocking because the conduct is a terrible deed, violating the ethics, and not to be in line with the religious and cultural norms; 2) for the children who do not follow to do the prayer together, to go out of night without getting permission from the boarder, skipping school, will be cultivated physically so that the children stop his bad habit and change it with a positive habit, such as: studying in, reading the Quran, doing sport, and sharing the other positive activities at night; and 3) there must be the supporting and collaboration with various stakeholders like a university, business world, society, and Non-Governmental Organization to realize the implementation of integrated child protection and to create social welfare of the children in the future.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS NELAYAN MELALUI PEMBENTUKAN LEMBAGA EKONOMI KERAKYATAN DI DESA BAJO INDAH, KECAMATAN SOROPIA, KABUPATEN KONAWE Tunda, Amin; Jabar, Aryuni S.; Sarmadan, Sarmadan; Sofian, Nur I.; Tawulo, Megawati Asrul; Tuwu, Darmin; Lusianai, Wa Ode; Jayadisastra, Yoenita; Yusuf, Bakri; Ibrahim, Irianto; Supiah, Hj. Ratna
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 1, No 01 (2020): ANOA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.202 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v1i01.10823

Abstract

Komunitas nelayan adalah kelompok masyarakat yang hidup di daerah pesisir. Streotipe yang melekat pada mereka adalah kelompok yang minim dalam peningaktan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada konteks penghasilan, komunitas nelayan memiliki pendapatan yang dapat digolongkan dalam kelompok masyarakat sejahtera. Namun, kurangnya SDM membuat kelompok ini tidak mampu mengelola keuangan secara baik. Olehnya itu, dipandang perlu melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung konsep pemberdayaan komunitas nelayan melalui pemanfaatan Lembaga Ekonomi Kerakyatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman komunitas nelayan dalam pengeloaan keuangan dan pentingnya lembaga ekonomi kerakyatan dalam peningkatan kesejahteraan. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Bajo Indah, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Dalam upaya pemecahan masalah komunitas nelayan, maka digunakan metode Focus Goup Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah untuk mengetahui permasalah serta penanganan atau penemuan solusi secara bersama. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yakni; Kesepakatan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengikuti kelas belajar informal; Meningkatnya pemahaman komunitas nelayan terhadap tata kelola kuangan rumah tangga; Komunitas nelayan secara bersama-sama menentukan potensi resource, pemanfaatanya, serta pengelolaannya; Komunitas nelayan dan pemerintah desa sepakat membentuk koperasi desa yang bersumber dari dana ADD.
REVITALISASI MODAL SOSIAL MELALUI SINERGI TRIPLE HELIX DALAM PENANGGULANGAN PANDEMIC COVID-19 Upe, Ambo; Rusli, Muhammad; Bahtiar, Bahtiar; Sarpin, Sarpin; Tuwu, Darmin
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.156 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i1.15162

Abstract

Pandemi Covid-19 telah berimplikasi terhadap berbagai aktivitas kehidupan manusia, tidak hanya pada aspek keseahatan, tetapi juga berimplikasi luas terhadap dimensi sosial, budaya, dan ekonomi. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya adalah modal sosial dan sinergisitas triple helix (akademisi, pemerintah, dan pengusaha). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka secara teknis metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi dengan menggunakan alat bantu seperti stiker, spanduk, dan baju kaos. Pada proses pelaksanaan juga akan dibagikan alat pelindung diri berupa masker. Aktivitas masyarakat semakin meningkat ketika kebijakan PSBB dicabut dan dinyatakan sebagai masa New Normal. Dalam aktivitas sehari-hari, seringkali dijumpai perilaku masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti yang terjadi pada masyarakat di Kelurahan Kambu. Perilaku ini terjadi karena disebabkan dua hal, yaitu adanya sikap kepasrahan (apatis) dan juga karena kurangnya kesadaran tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari perilaku di luar protokol kesehatan. Karena itu, diperlukan upaya untuk menyentuh domain pengetahuan (cognitive) dan rasa kepedulian bersama (affective) yang dilakukan dengan cara merevitalisasi modal sosial melalui sinergisitas UMKM (pelaku usaha percetakan), pemerintah, dan akademisi. Sinergisitas ini akan menghasilkan produk pengetahuan yang disebarkan melalui stiker, spanduk, baju kaos, dan masker. Dengan demikian, akan terbentuk pola kebiasaan baru (habits) dalam menanggulangi pandemi Covid-19. 
DAMPAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DI PADALAA KECAMATAN MENUI KABUPATEN MOROWALI SULAWESI TENGAH Amin, Moh.; Roslan, Suharty; Tuwu, Darmin
WELL-BEING: Journal of Social Welfare Vol 2, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.892 KB) | DOI: 10.52423/well-being.v2i2.23287

Abstract

This study aims to analyze the Impact of Domestic Violence on Children's Social Welfare (Case Study in Padalaa Village, Menui District, Morowali Regency, Central Sulawesi). This type of research uses a qualitative approach with a case study method to 4 children who experience violence in Padalaa Village. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used a qualitative approach with the following steps, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. There are three forms of violence committed by parents in the household against children in Padalaa Village, Menui District, Morowali Regency, Central Sulawesi, namely: physical violence, psychological violence and neglect. There are three impacts of domestic violence on children, namely: fear, stress and dropping out of school.