Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat di dunia dengan ciri kadar glukosa darah tinggi dan melewati batas normal. Kenaikan kadar glukosa darah dapat disebabkan oleh konsumsi SSBs dan frekuensi pemesanan makanan online yang tinggi akan gula, garam, dan lemak (makanan berisiko). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSBs dan pemesanan makanan berisiko secara online dengan kadar glukosa darah pada pekerja usia 25-44 tahun di Perumahan Kasuari, Cikarang. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Responden dalam penelitian berjumlah 47 orang pekerja berusia 25-44 tahun yang tinggal di Perumahan Kasuari, Cikarang dan memenuhi kriteria inklusi. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer, konsumsi SSBs diperoleh melalui wawancara menggunakan formulir Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan pemesanan makanan online dengan formulir FFQ. Terdapat hubungan antara konsumsi SSBs, pemesanan makanan tinggi gula secara online, dan pemesanan makanan berisiko secara online dengan kadar glukosa darah (p value = 0,044 ; 0,001 ; 0,008). Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemesanan makanan tinggi garam dan tinggi lemak secara online dengan kadar glukosa darah (p value = 0,184 dan 0,079).
Copyrights © 2021