Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

The Relation of Fiber Intake, Cholesterol, and Physical Activity with Blood Cholesterol Level of Women Adult in Bogor Aerobic Studio Maharani, Adinda; Marjan, Avliya Quratul; Puspareni, Luh Desi
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2018.2.2.2604

Abstract

This study aims to analyze the relation between fiber intake, cholesterol, nutritional status, and physical activity with blood cholesterol level on adult women. The study design was a cross sectional study. The study involved 60 adult women (aged 40-64 y.o) in the Sanggar Senam Bugar Sehat Bogor as respondent. The analysis used was Chi-square test to assess the relation between variables. The result showed a signinificant relation of physical activity (p value=0,027, OR=0,098 ; 95% CI=0,012-0,809), fiber intake (p value=0,046, OR=7,724 ; 95% CI=0,918-64,260), and cholesterol intake (p value=0,000, OR=16,00 ; 95% CI=3,398-75,345) with blood cholesterol level. It is concluded that blood cholesterol levels are influenced by eating pattern, physical activities, and routine medical check up.
PENGETAHUAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG DAN PERILAKU PILIHAN PANGAN PADA REMAJA PUTRI OVERWEIGHT: STUDI KUALITATIF Silalahi, Vivi Cinthya Rotua; Sufyan, Dian Luthfiana; Wahyuningsih, Utami; Puspareni, Luh Desi
Journal of Nutrition College Vol 9, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v9i4.28708

Abstract

Latar Belakang: Pedoman gizi seimbang merupakan pengetahuan gizi yang harus dipahami oleh remaja putri, namun konsep pedoman gizi seimbang masih belum sefamiliar 4 sehat 5 sempurna. Perilaku pilihan pangan tidak sesuai anjuran pedoman gizi seimbang meningkatkan risiko overweight. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan pedoman gizi seimbang dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pilihan pangan pada remaja putri overweight. Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan triangulasi sumber. Jumlah subjek sebanyak 16 orang. Subjek penelitian ialah remaja dengan status gizi overweight dan normal (sebagai pembanding). Penelitian dilakukan selama 8 minggu. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan seluruh subjek penelitian lebih mengenal 4 sehat 5 sempurna daripada Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman gizi seimbang bukan menjadi alasan utama pilihan pangan subjek. Kebiasaan selalu sarapan sudah cukup baik diantara subjek, namun masih tingginya konsumsi pangan tidak sehat seperti makanan/minuman manis, gurih/asin, gorengan, serta komposisi makanan tidak seimbang diantara subjek penelitian.  Simpulan: Perilaku pilihan pangan remaja putri overweight belum sesuai dengan pedoman gizi seimbang disebabkan minimnya keterpaparan informasi PGS serta lebih kuatnya pengaruh faktor eksternal (lingkungan rumah, sekolah, keluarga, dan media digital) maupun faktor internal (organoleptik pangan dan uang saku) dalam pembuatan keputusan pilihan pangan subjek.
ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG BEKATUL DAN TEPUNG IKAN TUNA UNTUK BALITA GIZI KURANG Ardian, Ikhwan Luthfi; Puspareni, Luh Desi; Fauziyah, A'immatul; Ilmi, Ibnu Malkan Bakhrul
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.31177

Abstract

 Latar belakang: Pemberian makanan tambahan padat energi dan protein dapat mengatasi asupan energi dan protein pada balita gizi kurang. Bekatul dan ikan tuna memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi yang dapat meningkatkan kandungan gizi pada cookies.Tujuan: Mengembangkan formula dan mengetahui kandungan gizi serta daya terima cookies tepung bekatul dan tepung ikan tuna sebagai alternatif makanan selingan untuk balita gizi kurang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri tiga taraf perlakuan yaitu perbandingan tepung terigu dengan tepung sumber protein (tepung bekatul dan tepung ikan tuna) F1 (50:50), F2 (40:60), F3 (30:70). Analisis statistik organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis. Analisis statistik kandungan gizi menggunakan uji ANOVA.Hasil: Substitusi tepung bekatul dan tepung ikan tuna memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, rasa, dan tekstur cookies. Namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P>0,05) terhadap warna dan aroma cookies.Simpulan: Substitusi tepung bekatul dan tepung ikan tuna dapat meningkatkan kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan menurunkan kadar karbohidrat pada cookies. Perlakuan F2 merupakan formula terpilih dengan takaran saji (40 gram) memiliki energi sebesar 200 kkal; protein sebesar 5 gram; lemak sebesar 10 gram; dan karbohidrat sebesar 22 gram.
The Relation of Fiber Intake, Cholesterol, and Physical Activity with Blood Cholesterol Level of Women Adult in Bogor Aerobic Studio Adinda Maharani; Avliya Quratul Marjan; Luh Desi Puspareni
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2018.2.2.2604

Abstract

This study aims to analyze the relation between fiber intake, cholesterol, nutritional status, and physical activity with blood cholesterol level on adult women. The study design was a cross sectional study. The study involved 60 adult women (aged 40-64 y.o) in the Sanggar Senam Bugar Sehat Bogor as respondent. The analysis used was Chi-square test to assess the relation between variables. The result showed a signinificant relation of physical activity (p value=0,027, OR=0,098 ; 95% CI=0,012-0,809), fiber intake (p value=0,046, OR=7,724 ; 95% CI=0,918-64,260), and cholesterol intake (p value=0,000, OR=16,00 ; 95% CI=3,398-75,345) with blood cholesterol level. It is concluded that blood cholesterol levels are influenced by eating pattern, physical activities, and routine medical check up.
Gambaran Konsumsi Makanan Fungsional dan Konsumsi Herbal pada Pasien Rawat Jalan Lansia di Rsud Berkah Pandeglang Luh Desi Puspareni; Sofia Wardhani; A'immatul Fauziah
Nutriology : Jurnal Pangan,Gizi,Kesehatan Vol 1 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Gizi, Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.369 KB) | DOI: 10.30812/nutriology.v1i1.728

Abstract

Elderly was vulnerable to has diseases due to decreased physiological function of the body. In addition to medical and pharmacological therapies, the consumption of functional and herbal foods is an alternative or complementary choice for recovery. This research was an observational analytic study with a quantitative descriptive design with a total of 38 respondents. The results showed that respondents consumed functional foods with fruits, consumed 1-2 times a week, consumption duration of more than 1 year, consumed with the aim of curing the disease, and the main source of information came from the community or hereditary beliefs. Respondents consume herbs as complementary medicine. The types of herbs that are consumed the most are rhizomes, consumed 1-3 times a day, more than 1 year duration, and herbal related information obtained from the community or hereditary beliefs. These functional and herbal foods generally contain antioxidants and other compounds that have anti-inflammatory activity.
Hubungan Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages dan Pemesanan Makanan Online dengan Kadar Glukosa Darah Pekerja 25-44 Tahun di Perumahan Kasuari, Cikarang Agatha Katherine Jayanti; Dian Luthfiana Sufyan; Ikha Deviyanthi Puspita; Luh Desi Puspareni
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v5i2.213

Abstract

Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terus meningkat di dunia dengan ciri kadar glukosa darah tinggi dan melewati batas normal. Kenaikan kadar glukosa darah dapat disebabkan oleh konsumsi SSBs dan frekuensi pemesanan makanan online yang tinggi akan gula, garam, dan lemak (makanan berisiko). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSBs dan pemesanan makanan berisiko secara online dengan kadar glukosa darah pada pekerja usia 25-44 tahun di Perumahan Kasuari, Cikarang. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Responden dalam penelitian berjumlah 47 orang pekerja berusia 25-44 tahun yang tinggal di Perumahan Kasuari, Cikarang dan memenuhi kriteria inklusi. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer, konsumsi SSBs diperoleh melalui wawancara menggunakan formulir Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan pemesanan makanan online dengan formulir FFQ. Terdapat hubungan antara konsumsi SSBs, pemesanan makanan tinggi gula secara online, dan pemesanan makanan berisiko secara online dengan kadar glukosa darah (p value = 0,044 ; 0,001 ; 0,008). Tidak terdapat hubungan signifikan antara pemesanan makanan tinggi garam dan tinggi lemak secara online dengan kadar glukosa darah (p value = 0,184 dan 0,079).
Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap Kadar Serat, Aktivitas Antioksidan dan Sifat Organoleptik Minuman Kedelai Nurlitta Shafitri; A'imatul Fauziyah; Luh Desi Puspareni; Nanang Nasrulloh
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2021): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v5i1.233

Abstract

Hiperkolesterol merupakan kondisi kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal (>240 mg/dl). Salah satu alternatif pencegahan hiperkolesterol adalah dengan meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Bekatul merupakan jenis pangan tinggi serat dan kaya antioksidan. Kedelai merupakan jenis pangan tinggi isoflavon yang mampu menurunkan hiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan bekatul terhadap kadar serat, aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik minuman kedelai serta menentukan formula terpilih dan menganalisis kandungan gizi formula terpilih. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor berupa empat perlakuan dengan penambahan bekatul sebesar F0 (0%), F1 (6%), F2 (8%) dan F3 (10%). Analisis uji organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney jika terdapat perbedaan. Analisis serat pangan dan aktivitas antioksidan menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan jika terdapat perbedaan signifikan. Hasil analisis uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan bekatul berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap tingkat kesukaan panelis pada parameter warna, aroma, tekstur dan rasa minuman kedelai. Hasil analisis serat pangan dan aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa penambahan bekatul berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar serat pangan dan aktivitas antioksidan minuman kedelai. Formula terpilih pada penelitian ini adalah F3 dengan penambahan bekatul 10% karena memiliki kandungan gizi yang lebih unggul dibanding formula lain, yaitu kadar serat pangan 10,23 gram, aktivitas antioksidan 3094.18 ppm, kadar protein 1,80%, kadar lemak 1,64%, kadar karbohidrat 6,49%, kadar abu 0,73% dan kadar air 89,34%.
Pengaruh minuman popping boba terong belanda dengan ekstrak teh hijau terhadap tes toleransi glukosa oral Mudiati Nisa Utami; A’immatul Fauziyah; Luh Desi Puspareni
ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan) Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : UHAMKA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/argipa.v6i2.6630

Abstract

Tamarillo popping boba drinks with green tea extract is an alternative product that has been developed which has a high antioxidant content of phenolic compounds so it can reduce blood glucose levels. The purpose of this study was to analyze the effect of tamarillo popping drink with the addition of green tea extract on post-prandial blood glucose levels. This study used an experimental study design method with 11 healthy adults as the subject. There were two groups in this study i.e the control group who only consumed glucose solution and the treatment group who consumed glucose solution together with the tamarillo popping drink with the addition of green tea extract. Measurement of blood glucose response was performed using the Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) method. The results of the intervention showed that the average blood glucose level in the treatment group was lower than the control group. The results of the paired t-test broad AUC also showed that the treatment group was significantly different and lower than the control group. The results of the% PKGD calculation were 13.63%. Thus, it can be concluded that giving boba popping drink with the addition of green tea extract is effective in reducing blood glucose levels.
Are Glycaemic Response, Glycaemic Index, and Glycaemic Load of Traditional Palm Sugar (Arenga pinnata) Different from Cane Sugar?: An Oral Glucose Tolerance Test Luh Desi Puspareni; A'immatul Fauziyah; Sofia Wardhani
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 2 (2022): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v6i2.2022.206-211

Abstract

Background: Palm sugar (Arenga pinnata) is believed to benefit people with diabetes mellitus since they believe it has a low glycemic index. However, the total carbohydrates in palm sugar, particularly sucrose, are high. Thus, offering palm sugar to diabetic people still needs further studies. Objectives: The purpose of this study was to examine differences in the glycemic response, glycemic index, and glycemic load of palm sugar compared to cane sugar. Methods: This study used an experimental design. Measurement of the oral glucose tolerance test (OGTT) through the finger-prick capillary blood test method. The main materials in this study were commercial white cane sugar as reference food and traditional palm sugar product of Lebak District, Banten Province, as a test food. Reference food and test food were provided equivalent to 50 g available carbohydrate dissolved in 250 ml mineral water subjected to 5 men and 5 women. The glycemic response was determined by the area under the curve (AUC) of the trapezoid method. The difference in glycemic response between the reference food and the test food was assessed using the independent sample t-test. Results: The peak of the increase in blood glucose occurred at 30 minutes. There was no difference in glycemic response between the reference food and the test food (p-value 0.685). The palm sugar glycemic index was 98.71 and was categorized into the high glycemic index category. Meanwhile, the glycemic load of palm sugar and cane sugar was 11.80 and 12.22, those categorized into the medium glycemic load category. Conclusions: No differences in glycemic response between palm sugar and cane sugar. The glycemic index of palm sugar was considered high and was not different from cane sugar. The glycemic load of palm sugar and cane sugar was classified as moderate due to the small serving size. Using palm sugar less than cane sugar was expected to provide a lower glycemic response, glycemic index, and glycemic load.
Pengembangan Media Pendidikan Gizi Melalui Komik Untuk Remaja Mengenai Pengetahuan Gizi Tentang Obesitas Pada Siswa SMPIT Said Na’um di Jakarta Putriyus Adella Carolina Megasenja; Luh Desi Puspareni
JURNAL NUTRISIA Vol 22 No 2 (2020): September (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.01 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v22i2.186

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi obesitas pada remaja tinggi, sangat penting untuk memberikan pendidikan gizi untuk remaja tentang obesitas dengan lebih menarik media pendidikan gizi. Tujuan: Mengembangkan media pendidikan gizi, menganalisis tingkat penerimaan terhadap komik dan mengetahui efektivitas komik terhadap pengetahuan tentang obesitas pada kelompok perlakuan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental. Penelitian dilakukan di SMPIT Said Na’um Jakarta Pusat, terdiri dari 40 responden dengan cara simple random sampling. Penelitian dilakukan dengan 4 tahap yaitu pengkajian pre-test, pengkajian daya terima komik hitam putih, pengkajian daya terima komik berwarna, dan post-test. Daya terima pada kedua komik diuji menggunakan Kruskall-Wallis, pengetahuan pre dan post test dilakukan uji Paired T-Test. Hasil: Pendidikan gizi tentang obesitas menggunakan media komik dapat meningkatkan pengetahuan gizi tentang obesitas dengan hasil uji beda menunjukkan pendidikan gizi tentang obesitas menggunakan media komik memberikan perbedaan nyata antara pengetahuan pre-test dan post-test ( p-0,000). Kesimpulan: Pendidikan gizi tentang obesitas menggunakan media komik dapat meningkatkan pengetahuan gizi tentang obesitas.